Sukses

Satu Keluarga di Agam Sumbar Terseret Arus Sungai, Anak 5 Tahun Belum Ditemukan

Satuy keluarga terseret arus Sungai Tambuo di Jorong Pasa, Nagari atau Desa Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari, saat sepeda motor ayahnya terperosok saat menyeberang sungai.

Liputan6.com, Agam - Satu keluarga di Padang Alai Jorong Kampuang Malayu, Nagari atau Desa Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Agam, Sumbar, terseret arus sungai, pada Selasa sore (6/8/2024) kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Sumbar, mengatakan korban yang belum ditemukan anak berusia 5 tahun.

"Saat ini anak korban atas nama Fatin (5) belum ditemukan setelah terseret arus sungai," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Ichwan Pratama Danda.

Ichwan mengatakan, korban terseret arus Sungai Tambuo di Jorong Pasa, Nagari atau Desa Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari saat sepeda motor ayahnya atas nama Eri Marianto (36) melewati jembatan di daerah itu.

Tiba-tiba air sungai besar dan terbawa arus yang meluap setelah curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, Selasa (6/8/2024) sore.

Akibatnya, ibu korban atas nama Reni Andayani (32) dan Fatin terseret arus sungai tersebut. Reni sudah ditemukan sekitar 20 meter dari jembatan dalam keadaan selamat.

"Reni selamat dan ayah korban tidak hanyut. Ayahnya mencoba mencari korban," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Korban Belum Ditemukan

Ichwan menambahkan, Tim Gabungan Agam yang berasal dari BPBD Agam, PMI, TNI, Polri, pihak kecamatan, pihak nagari dan masyarakat telah mencari keberadaan korban.

Pencarian dilakukan dengan cara menelusuri aliran sungai tersebut sampai beberapa kilometer ke arah muara.Namun dengan kondisi air sungai besar dan ditambah kondisi gelap, maka korban tidak ditemukan.

"Korban belum ditemukan dan tim gabungan masih melakukan pencarian hingga Selasa malam," katanya.

Ia berharap, korban bisa ditemukan tim gabungan dalam waktu dekat. Dengan kejadian itu, ia mengimbau warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat melewati sungai, daerah perbukitan dan dataran rendah saat curah hujan tinggi.

Ini dalam rangka agar tidak menjadi korban jiwa akibat banjir bandang, tanah longsor dan lainnya.