Sukses

Tergiur Janji Manis 'Pegawai Bank', Belasan Warga Bandar Lampung Kena Tipu Sampai Rp2 Miliar

Belasan warga di Kota Bandar Lampung menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku sebagai pegawai bank di Tanjung Karang. Para korban mengalami kerugian sampai Rp2 miliar.

Liputan6.com, Lampung - Belasan warga di Kota Bandar Lampung diduga menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku pegawai bank di Tanjung Karang. Para korban mengalami kerugian hingga mencapai Rp2 miliar. 

Salahsatu korban dugaan tindak pidana penipuan itu, EF (33) warga Kecamatan Kemiling, kota setempat membuat laporan ke Polresta Bandar Lampung dengan nomor : LP/B/1058/VII/2024/SPKT/Polresta Bandar Lampung/ Polda Lampung, per tanggal 22 Juli 2024.

EF mengatakan, dugaan tindak pidana penipuan itu dilakukan oleh terlapor bernama Ifani Krisma Pratiwi (34) warga Tanjungkarang Pusat, kota setempat, berawal pada 2022 lalu. 

"Awalnya saya kenal dengan pelaku ini karena kami sama-sama wali murid di salah satu SD di Bandar Lampung. Setiap mengantar anaknya, pelaku ini memakai pakaian rapi juga menggunakan id card bank," kata EF, Kamis (8/8/2024).

Dia menjelaskan, terlapor sempat menawarkan program save dana bank dengan iming-iming mendapat 1 gram emas setiap kelipatan uang Rp5 juta. 

"Jadi pelaku ini awalnya nawarin untuk deposito uang, nama programnya save dana di bank, karena iming-iming setiap deposit mendapat hadiah emas dan terdapat tanda terima di atas kertas ada logo bank Tanjung Karang, saya percaya apalagi anak terlapor sama anak saya satu kelas," katanya.

Karena janji manis terlapor, kemudian korban pun langsung mencoba deposit uang sebanyak Rp25 juta karena tergiur bonus yang telah dijanjikan.

"Karena kenal baik saya pun tidak menaruh curiga, saya percaya lihat dia pegawai bank, saya langsung deposit Rp25 juta, deposit awal itu uang saya kembali dan juga dapat bonus 5 gram emas. Sejak deposit itu saya percaya program ini benar dan bertahap menambah jumlah deposit, hingga Rp170 juta," tuturnya.

Ia melanjutkan, terdapat belasan orang yang turut tertipu oleh pelaku dengan berbagai modus baik mengaku sebagai pegawai bank maupun memiliki suami yang bekerja di perusahaan alat kesehatan (Alkes). Belasan korban yang lain ini tidak berani untuk melapor ke pihak berwajib. Uang total kerugian korban sekitar Rp2 miliar.

"Ya ada cap dan kertas bank saat saya deposito, makanya saya percaya pelaku mengaku kerja di bank. Berjalannya waktu, terlapor ini sering meminta saya untuk deposito lagi dengan jumlah yang besar, namun semua itu cuma akal-akalan pelaku, sekarang yang bersangkutan sudah kabur sama suaminya dan engga bisa dihubungi. Kalau ditotal sama korban lain uang yang dibawa kabur pelaku ini ada Rp2 miliar lebih," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Modus Lain Pelaku

Sementara itu, korban lain berinisial SC mengatakan turut tertipu juga oleh pelaku yang mengaku memiliki suami bekerja di Perusahaan Alkes di Lampung. SC menerangkan bahwa terduga pelaku menawarkan kerjasama Pesan Order (PO) Alkes untuk kebutuhan rumah sakit dengan keuntungan selisih harga. 

"Saya engga curiga sama pelaku, karena pelaku ini teman dekat saya. Awalnya saya diminta deposito uang, kemudian nanti akan mendapatkan keuntungan per item alkes yang di PO. Jadi awalnya deposito Rp25 juta, dapet keuntungan sekitar Rp450 ribu, itu keuntungannya memang saya terima uang itu, tapi untuk deposito belum bisa ditarik," jelas dia.

Dia menjelaskan, saat itu pernah meminta uang modal deposito Rp25 juta tersebut untuk digunakan membeli keperluan sekolah anaknya, namun oleh terlapor uang itu tak kunjung diberikan.

"Uang modal saya engga dikasih alasan pelaku ini beberapa alkes sedang diretur, jadi uangnya belum bisa ditarik,"ungkapnya. 

Kemudian, pelaku menawarkan korban untuk deposito kembali, alasan terlapor supaya uang modal awal bisa keluar. Total modal yang dikirim ke pelaku sebesar Rp75 juta.

"Saya minta kembali modal aja dia alasan terus, sampe sekarang engga dibayar-bayar malahan, yang bersangkutan dan suaminya juga tiba-tiba hilang engga ada kabar," bebernya.

SC menambahkan, sudah membuat laporan ke Polresta Bandar Lampung ihwal dugaan penipuan tersebut. Ia berharap pelaku bisa tertangkap dan membayar semua kerugian yang dialaminya.

"Iya, sudah lapor ke Polresta Bandar Lampung. Semoga cepat bisa tertangkap pelaku ini. Kabarnya engga cuma satu atau dua korban yang menjadi korban, tapi sampai belasan orang jadi korban penipuan pelaku ini," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengonfirmasi laporan korban dugaan tindak pidana penipuan tersebut. Ia menerangkan, kasus itu masih dalam proses penyelidikan.

"Iya laporannya sudah kami terima. Saat ini sedang ditangani oleh tim. Mohon waktu, nanti akan diinformasikan lebih lanjut," kata Dennis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini