Sukses

Viral Sopir Taksi Bantu Teman Diduga Kena Angin Duduk, Apa Itu?

Warganet di media sosial belakangan ini dihebohkan dengan video haru seorang sopir taksi membantu rekannya yang diduga kena angin duduk.

Liputan6.com, Bandung - Media sosial baru-baru ini dibuat kagum dengan sebuah video viral yang memperlihatkan seorang sopir taksi membantu rekan kerjanya yang nyaris pingsan di Tol. Momen tersebut terekam dan dibagikan oleh akun TikTok (@moesang88).

Berdasarkan video tersebut rekan kerjanya diduga mengalami angin duduk sebuah kondisi medis yang diketahui bisa berbahaya. Mengutip dari Merdeka peristiwa tersebut terjadi di sebuah ruas tol tepatnya di KM 25 Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road).

Melalui videonya terlihat seorang supir taksi berkepala plontos yang membantu rekannya dengan memberikan kerokan tubuh dan membaluri sejenis minyak angin. Belakangan diketahui supir taksi tersebut bernama Samsuri.

Sementara sopir yang diduga alami angin duduk bernama Zainal yang juga berprofesi sebagai supir. Zainal juga disebut mengalami kelelahan dan diduga mengalami angin duduk setelah memperbaiki ban mobilnya yang meletus.

Ketika membantu rekannya tersebut Samsuri juga terlihat panik dan terus menatap rekannya yang tidak berdaya di kursi depan. Ia terus berusaha menolongnya sampai akhirnya Zainal tersadarkan dan membaik.

Keduanya terlihat berpelukan dan suaranya terdengar bergetar bahkan sang supir yang menolongnya terus menanyakan kondisi rekannya hingga memberikan dukungan kepadanya agar tetap kuat.

Peristiwa tersebut ternyata menyentuh banyak hati masyarakat di media sosial dan banyak yang memuji usaha supir taksi tersebut. Mereka juga berharap sang supir yang diduga mengalami angin duduk tersebut bisa lekas pulih dan kembali menjalankan aktivitasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kondisi Terkini Sopir

Melansir dari media sosial resmi Blue Bird supir tersebut merupakan salah satu sopir di taksi tersebut. Diketahui sang supir sudah dalam kondisi yang sehat dan membaik setelah mendapatkan penanganan dari rumah sakit.

Tim Bluebird sudah melakukan penanganan dengan mengantarkan pak Zainal ke dokter dan keadaan beliau sudah membaik,” ucapnya.

Kemudian supir lain yang membantu yaitu Samsuri juga mendapatkan apresiasi atas tindakannya tersebut. Diketahui CEO PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono memberikan selamat kepada Samsuri dan memberikan penghargaan karena tindakannya.

Melalui unggahan tersebut Samsuri juga mendapatkan sebuah bingkisan yang diberikan oleh pihak Blue Bird. Bingkisan tersebut menjadi bentuk apresiasi kepada Samsuri atas jiwa empatinya yang tinggi.

Berdasarkan pantauan di media sosial resmi Blue Bird sejumlah warganet banyak yang menanyakan kondisi sang supir. Tidak sedikit juga yang memberikan doa kepada supir tersebut untuk lekas pulih.

3 dari 4 halaman

Lantas Apa Itu Angin Duduk?

Angin duduk atau dikenal juga dengan nama Angina Pectoris merupakan kondisi medis yang terjadi ketika seseorang mengalami nyeri dada yang disebabkan karena terhambatnya pasokan oksigen dalam darah ke otot jantung.

Melansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan angin duduk merupakan gejala klinis berupa serangan nyeri dada yang khas. Biasanya terasa seperti tertekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri.

Gejala yang biasanya bisa terasa dari penyakit ini adalah nyeri dada yang khas meliputi lokasi yang berada di dada dengan menjalar ke leher, rahang, bahu kiri, jari-jari, punggung hingga pundak kiri.

Rasa nyeri yang bisa dirasakan dapat berupa nyeri yang tumpul terasa seperti tertindih atau berat di bagian dada. Kemudian juga bisa terasa adanya desakan yang kuat dari dalam atau dari bawah diafragma.

4 dari 4 halaman

Penyebab Angin Duduk

Angin duduk bisa terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas berat yang membuat otot pada jantung harus bekerja lebih keras. Contohnya berjalan cepat dengan tergesa-gesa atau aktivitas berat lainnya.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena suplai oksigen tidak mencukupi ke sel-sel otot di jantung dibandingkan kebutuhannya. Kemudian terdapat faktor risiko lain yang biasanya terdiri dari dua jenis faktor.

Faktor pertama adalah faktor yang dapat diubah meliputi diet (hiperlipidemia), rokok, hipertensi, stress, obesitas, kurang aktivitas, dan diabetes mellitus. Sementara faktor kedua adalah faktor yang tidak dapat diubah.

Contoh dari faktor yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, dan keturunan. Tentunya untuk mencegah kondisi ini perlu adanya gaya hidup yang sehat dan menghindari penyebab dari faktor-faktor tersebut.

Misalnya berhenti merokok, menurunkan berat badan jika obesitas, mengonsumsi vitamin yang cukup, istirahat yang cukup, hindari stres, dan masih banyak lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.