Sukses

Kreatif, Mahasiswa UGM Ciptakan Lip Tint Lokal dari Kulit Buah Naga dan Kunyit

Perawatan yang tepat dapat menjadikan bibir sehat dan terhindar dari berbagai keluhan seperti bibir kering, pecah-pecah salah satunya dengan lip tint buatan anak UGM.

Liputan6.com, Yogyakarta - Aurel Diyah Agustin mahasiswa Program Studi (prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggunakan bahan-bahan alami  dari ekstrak kulit buah naga dan kunyit untuk membuat produk lip tint inovatif yang diberi nama Botanics. Tidak sendiri, Aurel menggaet Salsabila Fitri Alya (Fakultas Farmasi) dan Dita Ristyani (FKKMK) dalam mengembangkan produk lip tint yang   berkualitas ini.

“Botanics ini memanfaatkan ekstrak alami dari kulit buah naga dan kunyit untuk menghasilkan warna yang unik dan aman. Produk ini juga dilengkapi dengan vitamin E untuk menjaga kesehatan bibir,"  terangnya saat dihubungi Kamis 25 Juli 2024. 

Produk lip tint Botanics ini memiliki dengan kemasan interaktif yang memudahkan pengguna. Mereka membuat produk tersebut berawal dari pengalaman teman-teman kuliahnya yang sering membutuhkan cermin saat mengaplikasikan produk lipstik maupun lip tint. Kondisi tersebut menunjukkan kebutuhan akan solusi praktis dalam kemasan kosmetik.

“Setiap paket Botanics berisi lip tint dan pouch dengan cermin yang memudahkan pengguna untuk mengaplikasikan produk kapan saja dan di mana saja,” jelasnya. 

Pouch dari Botanics ini memiliki desain yang stylish dan dapat digantung di berbagai tempat sehingga menambah kenyamanan. Pengguna dapat melihat info terkait informasi produk, tips kecantikan, tantangan, hingga promosi eksklusi dengan scan QR Code pada kemasan dan botol lip tint.

Botanics disertai dengan interactive and user-friendly packaging yang menjadi daya tarik tersendiri dan berbeda dari lip tint pada umumnya. Produk ini telah tersedia di marketplace atau bisa dipesan melalui instagram @pkmkugm.botanics.

Lip Tint Botanics ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) 2024 di bawah bimbingan Ronny Martien,  yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek.