Sukses

Kekeringan Landa Sejumlah Daerah di Jatim, BPBD Guyurkan Ribuan Liter Air Bersih untuk Warga

Dimaz Kris mengatakan, pihaknya menyediakan 3 armada tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter. Dua unit dari BPBD dan 1 armada dari pihak ketiga. Namun untuk bantuan air bersih berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur.

Liputan6.com, Pasuruan - Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan , Dimaz Kris menyatakan, pihaknya mulai mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan.

Dropping air bersih tersebut sudah mulai dilakukan sejak 2 Agustus lalu. Sasarannya adalah 12 desa di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Lekok, Lumbang, Pasrepan dan Kecamatan Winongan.

Dimaz Kris mengatakan, pihaknya menyediakan 3 armada tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter. Dua unit dari BPBD dan 1 armada dari pihak ketiga. Namun untuk bantuan air bersih berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur.

"Kalau pengirimannya misalkan satu armada untuk Kecamatan Lekok, dan dua armada kita bagi untuk tiga kecamatan, secara bergantian" kata Dimaz, Kamis (8/8/2024).

Untuk tahun ini, sepertinya pengiriman air bersih tidak akan berlangsung lama. Sebab BMKG menurut Dimaz telah memprakirakan bahwa Jatim sudah masuk elnina rendah, sehingga diperkirakan akhir september sudah mulai turun hujan.

"Kemarin malam BMKG telah merilis prakiraan cuaca bahwa wilayah Jatim sudah memasuki elnina rendah alias basah. Kemungkinan akhir september atau awal oktober sudah masuk musim penghujan, bisa jadi dropping air bersih tidak lama," jelasnya.

Lebih lanjut Dimaz menegaskan bahwa jumlah desa terdampak kekeringan pada tahun ini semakin sedikit bila dibandingkan dengan tahun lalu. Yakni dari 22 desa menjadi 12 desa.

Untuk itu, ia berharap jumlah desa yang menjadi langganan kekeringan, juga semakin sedikit.

"Kecamatan dari 6 wilayah di Pasuruan sekarang menjadi 4 wilayah. Mudah-mudahan kalau kata Pak Kalaksa semakin berkurang," harapnya. 

2 dari 2 halaman

8 Kecamatan di Bondowoso Kekeringan

Kekeringan juga melanda Kabupaten Bondowoso. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso Sigit Purnomo mengatakan, 8 kecamatan yang yang mengalami krisis air bersih.

Daerah tersebut yakni Kecamatan, Maesan, Pakem, Wringin, Tegal Ampel, Klabang, Prajekan, Botolinggo dan Kecamatan Cermee.

"Dari 8 kecamatan ini ada 13 desa dan 19 dusun yang saat ini sedang mengalami krisis air bersih," ujar Sigit Kamis (8/8/224)

Kata dia, krisis air bersih di 8 kecamatan itu, disebabkan sumber mata air di masing-masing desa mulai mengecil dan bahkan sudah mengering. Sehingga untuk kebutuhan masyarakat tidak mencukupi.

"BPBD Kabupaten Bondowoso telah melaksanakan pengiriman air bersih ke daerah- daerah kekeringan menggunakan anggaran APBD Kabupaten Bondowoso dari tanggal 1 Juli 2024 sampai dengan 6 Agustus 2024,"tambahnya.

"Namun kami sudah berkoordinasi dengan BNPB pusat dan BPBD Provinsi Jawa Timur, kami diberi anggaran untuk mengirimkan air bersih dari BNPB itu dua bulan,"tambahnya.

Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso Sigit Purnomo menambahkan, untuk mencukupi kebutuhan air bersih, BPBD Bondowoso telah melakukan droping air bersih. Pendistribusian air bersih tersebut dilakukan secara bergantian menggunakan truk tangki berkapasitas 5.000 liter.

Petugas BPBD Bondowoso hanya mampu mendistribusikan air bersih sebanyak 10.000 liter atau dua truk tangki air bersih. Hal itu disebabkan karena keterbatasan armada yang dimiliki. Sehingga droping air bersih diprioritaskan untuk daerah yang parah mengalami krisis air bersih.

Di Jember, Polres Jember mendistribusikan bantuan air bersih di daerah yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau di Desa Plalangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Musim kemarau yang melanda saat ini menyebabkan beberapa dusun di Jember mengalami kekurangan air bersih," kata Kepala Bagian Logistik Polres Jember Kompol Ma'ruf, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, Polres Jember mendistribusikan bantuan air bersih bagi warga di RW 6 Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat dengan menggunakan dua tangki mobil yang didistribusikan ke tiga titik di daerah setempat.

Ia mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari program Polres Jember untuk membantu warga yang mengalami kesulitan akibat dampak musim kemarau.

"Kami menyadari bahwa musim kemarau itu sangat berdampak pada ketersediaan air bersih bagi warga, sehingga Polres Jember berinisiatif untuk memberikan bantuan air bersih guna meringankan beban warga yang terdampak kekeringan," tuturnya.