Sukses

Angkat Budaya Tadulako, Mayjen Farid Makruf Raih Gelar Doktor Summa Cumlaude

Jepang Punya Bushido, Indonesia Punya Tadulako. Tadulako menurut Mayjen TNI Dr. Farid Makruf M.A, bukan sekadar nama atau gelar dari seorang individu.

Liputan6.com, Kota Palu Mayjen TNI Dr Farid Makruf M.A kembali menorehkan prestasi gemilangnya sebagai putra asli Madura dengan mendapatkan predikat cumlaude pada sidang doktoralnya di Universitas Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (5/8/2024).

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mayjen TNI Dr. Farid Makruf M.A yang menjabat Pangdam/V Brawijaya periode 2022-2023 ini sempurna, yaitu 3,99. Disertasi berjudul "Analisis Sistem Budaya Ketadulakoan dalam Perspektif Ketahanan Nasional", mendapat apresiasi setinggi-tingginya dari Tim Penguji.

Jepang Punya Bushido, Indonesia Punya Tadulako. Tadulako menurut Mayjen TNI Dr. Farid Makruf M.A, bukan sekadar nama atau gelar dari seorang individu. Melainkan suatu nilai dan prinsip hidup teramat mulia, yang dimiliki Suku Kaili di Sulawesi Tengah.

"Tadulako melambangkan jiwa seorang pemimpin, seorang pejuang yang harus selalu berada di garis depan, menjadi panutan, dan memiliki semangat kepahlawanan," ucap Mayjen TNI Dr Farid Makruf M.A yang pernah menjabat Danrem 132/Tadulako periode 2020—2021.

Keberhasilannya dalam menyelesaikan disertasi tersebut. "Berkat izin dan ridha Allah SWT yang telah memberi warisan penting bagi kelestarian budaya dan tradisi Tadulako serta dukungan para dosen dan semua pihak. Alhamdulillah, atas apresiasi masyarakat Sulawesi Tengah, karena kami mengangkat kearifan budaya lokalnya yaitu Sistem Budaya Tadulako. Kita semua harus meneladani dan memelihara kelestarian jiwa Tadulako sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Dirinya berharap budaya Tadulako dapat lebih dikenal oleh banyak orang karena ada kesamaan dengan budaya Bushido di Jepang.

“Saya membandingkan nilai-nilai budaya Tadulako ini dengan Bushido di Jepang, yang ajarannya bisa diikuti dan diimplementasikan sampai saat ini. Semoga nilai-nilai budaya Tadulako masih bisa lestari dan bisa terus diterapkan oleh masyarakat di Sulteng,” pungkas Jenderal yang juga telah menerbitkan karya bukunya berjudul "Tadulako" Leluhur Sulawesi Tengah, Dari Mitos ke Realitas (2022).

 

2 dari 3 halaman

Rektor: Kontribusi Luar Biasa dari Jenderal Bintang Dua TNI AD

Materi yang disajikan dalam disertasi Jenderal bintang dua ini mendapat sambutan luar biasa dari tim penguji sidang doktoral yang terdiri dari Prof Amar; Prof Adam Malik; Prof Dr Muhammad Khairil MSi MH; Dr Hasan Muhammad; Prof Dr H Muh Akbar MSi CWM; Dr Ir Benny Hutahayan SH MH MPA; Prof Slamet; dan Dr Sitti Chaeriah Ahsan MSi.

Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir Amar ST MT IPU ASEAN Eng, yang berlaku sebagai pemimpin sidang ujian ini, menilai Farid telah menunjukkan kedalaman ilmu, keahlian, dan kontribusi yang luar biasa dalam memajukan pengetahuan tentang budaya lokal dan kaitannya dengan ketahanan nasional.

"Saya bangga dan mengapresiasi serta mengucapkan selamat kepada Mayjen TNI Dr Farid Makruf M.A atas prestasinya yang luar biasa. Prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Tadulako, namun juga sekaligus menyemangati semua pihak untuk terus menghasilkan penelitian berkualitas dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara. Selamat atas pencapaian gemilang ini, semoga gelar doktor yang diraih menjadi bekal berharga untuk terus berkontribusi dalam dunia akademis dan pertahanan negara," ucap Rektor Univ. Tadulako.

Prof Dr H Muh Akbar MSi, menilai disertasi Mayjen TNI Dr Farid Makruf M.A yang menjabat Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad) periode 2023-2024 ini, sangat mendalam dan orisinil. Dirinya menilai tak banyak orang Tadulako sendiri yang mengenal budayanya sedalam Farid Makruf yang meraih gelar Master dalam bidang Security Study di University of Hull, Inggris pada 1998.

"Ini adalah hal yang baru, menunjukkan keluasan dan kedalaman ilmu intelijen dari promovendus (mahasiswa PhD). Saya sangat mengapresiasi karena temuannya ini sangat orisinil," kata Prof. Akbar di ruang sidang ujian.

 

3 dari 3 halaman

Perspektif Ketahanan Nasional

Prof Akbar juga menilai Mayjen TNI Dr. Farid Makruf M.A yang mengangkat topik budaya Ketadulakoan menunjukkan kemampuan, kepedulian, kejelian dan konsentrasi memadukan teori dengan pengalamannya dalam pengembangan ilmu dan tugas sehari-harinya sebagai penjaga ketahanan nasional.

"Hal tersebut menandakan bahwa penguasaan promovendus terhadap apa yang diajukannya sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan doktor itu sangat layak dipertimbangkan," tegas Prof Akbar yang juga sebagai pengajar di Universitas Hasanudin.

Selanjutnya, Prof Dr Muhammad Nur Ali MSi menilai disertasi Mayjen TNI Dr. Farid Makruf M.A berhasil mengungkap banyak hal baru terkait Sistem Budaya Ketadulakoan dalam Perspektif Ketahanan Nasional. "Karya ilmiah Mayjen TNI Dr Farid Makruf M.A menunjukkan keahlian dan kepedulian yang luar biasa dalam memadukan teori dengan pengalaman praktisnya," ucapnya.

Prestasi ini, lanjut dia, tidak hanya memperlihatkan keunggulan akademisnya, tetapi juga kontribusi yang berharga dalam pengembangan ilmu dan pemahaman tentang budaya lokal terkait ketahanan nasional. Prof. Nur Ali menilai orisinalitas dan temuan yang disampaikan oleh promovendus menyumbang pengetahuan baru secara signifikan tentang budaya Ketadulakoan dan relevansinya terhadap ketahanan nasional.

“Mayjen TNI Dr. Farid Makruf M.A telah menunjukkan bahwa ia layak untuk dihormati atas pencapaiannya dalam meraih gelar doktor cumlaude dan kontribusinya yang berarti dalam dunia akademis serta pertahanan negara,” tegasnya.