Sukses

Sudah SMP Belum Bisa Membaca? Ini Manfaat Penting Membaca Nyaring

Bisa membaca tidak terjadi secara alami pada anak-anak seperti halnya penguasaan bahasa lisan.

Liputan6.com, Mataram - Kemampuan membaca yang baik sangat penting bagi anak untuk mengembangkan potensi mereka. Orang tua, guru, dan pustakawan perlu disokong pelatihan Membaca Nyaring dalam membacakan cerita kepada anak-anak, dengan harapan dapat memperbaiki kemampuan membaca mereka.

"Membaca nyaring adalah metode efektif untuk menstimulasi kemampuan membaca anak-anak," imbuh Trainer Membaca Nyaring Lombok, Kiki Pratiwi, pada pelatihan Membaca Nyaring di Mataram, Kamis (8/8/2024).

Kiki menambahkan bahwa membaca tidak terjadi secara alami pada anak-anak seperti halnya penguasaan bahasa lisan. Oleh karena itu, orang dewasa, termasuk orang tua dan guru, harus menyadari bahwa banyak langkah-langkah membaca yang dianggap remeh oleh mereka karena mereka sudah mahir dalam membaca secara otomatis.

Founder Komunitas Reading Bugs, Rosie Setiawan, menjelaskan langkah-langkah sebelum dan selama membaca nyaring dalam sesi pelatihan untuk pustakawan dan pegiat literasi.

Sebelum membaca, pustakawan harus membuat kesepakatan bersama, memastikan posisi buku tidak mengganggu, membaca identitas, menggali pengetahuan latar, dan mengajak anak menduga cerita.

Selama membaca, pustakawan harus menjaga kontak mata, membangun percakapan di sela-sela membaca, mengembangkan respons, dan menggunakan gestur sederhana.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Penting Orang Tua dan Keluarga

Pustakawan Perpusnas, Siti Fatimatuz Zahra pentingnya peran orang tua dalam menumbuhkan kemampuan membaca anak. Orang tua disarankan untuk membacakan buku kepada anak sejak lahir, menggunakan waktu membaca sebagai kesempatan untuk berpelukan dan terhubung, serta membangun rutinitas membaca sebelum tidur siang dan malam.

"Orang tua juga bisa menyimpan setidaknya satu keranjang kecil berisi buku-buku yang dapat dipegang, digigit, atau dijadikan mainan oleh anak, " katanya.

Memperkenalkan aktivitas membaca nyaring kepada orang tua, guru, dan pustakawan adalah langkah maju yang signifikan. Perpustakaan Nasional berharap kegiatan membaca nyaring dapat menjadi rutinitas di rumah, sekolah, dan perpustakaan untuk menumbuhkan minat membaca anak-anak di seluruh Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.