Sukses

Survei LSI Denny JA soal Pilkada Banyuwangi 2024, Elektabilitas Ipuk Mendominasi

Hasil survei tersebut menyebutkan, Ipuk Fiestiandani masih mendominasi pada berbagai simulasi pilihan terhadap nama-nama kandidat yang beredar di Pilkada Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi.

“Kami melakukan survei di berbagai kabupaten/kota secara berkala untuk mengetahui kecenderungan pemilih terkait aspek sosial, ekonomi, dan Pilkada 2024. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi,” ujar Peneliti LSI Denny JA, Ari Astariadi, Kamis (8/8/2024).

Hasil survei tersebut menyebutkan, Ipuk Fiestiandani masih mendominasi pada berbagai simulasi pilihan terhadap nama-nama kandidat yang beredar di Pilkada Banyuwangi.

Adapun kandidat lain masih berada di bawah angka 7 persen.

“Nama Ipuk Fiestandani masih mendapatkan tingkat elektabilitas atau keterpilihan tertinggi dibanding nama-nama kandidat lain pada berbagai simulasi pemilihan,” ujar Ari.

Pada simulasi empat nama dengan menyandingkan Ipuk, Sumail Abdullah, Abdul Malik, dan Ali Makki; Ipuk mendapatkan elektabilitas tertinggi, masing-masing secara berurutan 55,0 persen, 5,2 persen, 3,4 persen, dan 2,3 persen; sedangkan sisanya belum menentukan pilihan atau menjawab rahasia.

Pada simulasi tiga nama, yaitu Ipuk, Sumail, dan Ali Makki; Ipuk tetap mendapatkan elektabilitas yang tertinggi masing-masing 55,9 persen; 5,9 persen; dan 2,5 persen.

Sedangkan untuk simulasi pada nama Ipuk Fiestiandani dan Ratna Ani Lestari, masing-masing mendapatkan tingkat elektabilitas 56,2 persen dan 3,0 persen; sedangkan sisanya menjawab rahasia atau belum menentukan.

Pada simulasi Ipuk dan Sugirah, masing-masing mencapai 59,1 persen dan 2,0 persen; adapun yang lain menjawab rahasia. Adapun pada simulasi Ipuk dan Ahmad Munib, masing-masing mendapatkan 58,4 persen dan 3,2 persen; sedangkan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.

Sementara itu, pada simulasi dua nama, yaitu Ipuk dan Abdul Malik, masing-masing mendapatkan 59,1 persen dan 3 persen; dan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan. Pada simulasi nama Ipuk dan Sumail; masing-masing mendapat elektabilitas 56,6 persen dan 7 persen; sedangkan sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkat Kepuasan Publik terhadap Ipuk Cukup Tinggi

Ari memaparkan, sebaran dukungan terhadap Ipuk cukup merata, baik pada aspek demografis maupun geografis. Ipuk unggul merata pada segmen pemilih Jawa, Osing, Madura, maupun suku lainnya.

Demikian pula dari aspek geografis, Ipuk mendapat elektabilitas tertinggi pada semua sebaran daerah pemilihan, mulai Dapil I sampai Dapil VIII.

Ari Astariadi mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap Ipuk juga cukup tinggi, yaitu mencapai 80,7 persen yang menyatakan puas/sangat puas.

”Tingkat kepuasan publik terhadap bupati cukup merata di semua dapil, mulai dari Dapil I sampai Dapil VIII Banyuwangi,” ujar Ari.

Terkait calon wakil bupati, lanjut Ari, Sugirah mempunyai tingkat elektabilitas sebagai cawabup sebesar 21,8 persen; disusul Ali Makki 4,3 persen, Ahmad Munib 3,4 persen, Michael Edy 2 persen, dan nama-nama lainnya di bawah 2 persen.

Tetapi bila diposisikan sebagai cabup, elektabilitas Sugirah pada beberapa simulasi nama sebesar 2-3 persen. Ari menambahkan, bila ingin meningkatkan elektabilitas, para kandidat harus terus bergerak turun ke masyarakat.

“Tingkat elektabilitas juga tentunya dipengaruhi bagaimana kandidat mampu menjawab problem yang dihadapi masyarakat,” ujar Ari.

LSI Denny JA menggelar survei di Banyuwangi pada awal Juni 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, menggunakan teknik wawancara langsung. Survei tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 4,8%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.