Sukses

Fenomena Janggal, Beruang Madu Masuk ke Tempat Pembuangan Sampah di Lampung Barat

Aktivitas beruang madu berwarna hitam mengais makanan di tempat pembuangan sampah di Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat membuat geger warga.

Liputan6.com, Lampung - Aktivitas beruang madu berwarna hitam mengais makanan di tempat pembuangan sampah di Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, Lampung membuat geger warga.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat seekor beruang madu berwarna hitam sedang mengais tempat sampah untuk mencari makanan. Perekam video menyebut bahwa hewan buas itu sedang mukbang.

"Lihat engga, tuh-tuh lagi mukbang dia (beruang). Mengan (makan) guys, lagi makan ini guys beruangnya," ucap perekam video.

Kepada wartawan, Dandim 0422 Lampung Barat, Letkol Inf Rinto Wijaya mengonfirmasi penampakan beruang hitam di dalam video tersebut. Dia mengatakan, lokasi beruang itu mengais tempat sampah, berada di lingkungan Dusun Jati Mulyo I.

"Iya benar, seekor beruang hitam yang videonya viral sedang mencari makan di tumpukan sampah itu ada di lingkungan Jati Mulyo I, Kelurahan Pasar Liwa," ujar Rinto, Sabtu (10/8/2024).

Dia menerangkan, mendapatkan laporan dari masyarakat setempat bahwa ada seekor beruang hitam berada di lingkungan warga.

"Setelah mendapat laporan itu, tim langsung terjun ke lokasi untuk memastikan informasi keberadaan sang beruang," jelas dia.

Hingga kini, kata dia, pihaknya masih melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian, karena peristiwa serupa pernah terjadi beberapa waktu terakhir.

"Kondisi di sini itu tidak hanya hari ini saja, hewan seperti harimau atau beruang pernah masuk ke pemukiman warga setempat juga. Banyak kasusnya seperti beruang makan hewan ternak kambing, harimau menyerang warga sampai tewas," ungkapnya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Di Hutan tidak Ada Makanan

Menurut dia, peristiwa itu terjadi lantaran rantai makanan hewan buas di dalam hutan tersebut sudah sulit didapatkan.

"Ini karena memang di dalam hutan itu tidak ada makanan. Makanya hewan ini akhirnya keluar dan konflik dengan manusia," kata dia.

Dia menduga, keberadaan beruang tersebut saat ini tak jauh dari lokasi awal dilaporkan oleh warga.

"Masih, masih di sana. Beruang itu memang mencari makanan. Tapi apakah di dalam hutan tidak ada makanan sehingga mencari makanan ke pemukiman warga, itu kami tidak tahu karena itu tanggung jawab dari pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) maupun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)," jelas dia.

"Kami hanya menjaga, menghalau, agar beruang itu tidak melakukan penyerangan ke warga," jelas dia menambahkan. 

Dia melanjutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan TNBBS maupun BKSDA ihwal permasalahan tersebut. 

"Sudah, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, soal permasalahan beruang ini," pungkasnya.