Sukses

Banjir Melanda 3 Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulut, Ketinggian Air Capai 1 Meter

Banjir disebabkan cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow yang terjadi sejak kemarin hingga hari ini.

 

Liputan6.com, Bolaang Mongondow - Banjir melanda tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow Abdul Muin di Manado, Selasa (13/8/2024) mengatakan, banjir disebabkan cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow yang terjadi sejak kemarin hingga hari ini.

"Hujan ekstrem sebabkan debit air sungai meningkat dan merendam permukiman masyarakat," kata Abdul Muin.

Dirinya juga menjelaskan, permukiman penduduk yang terdampak itu di Kecamatan Dumoga mencakup Desa Toruakat dan Desa Pusian. Selanjutnya di Kecamatan Dumoga Timur, merendam permukiman di Kelurahan Imandi Desa Tonom dan Desa Mogoyunggung 1. Sementara di Kecamatan Lolayan, hujan deras menyebabkan banjir di empat titik, yaitu Desa Tanoyan Utara, Desa Tanoyan Selatan, Desa Mengkang, dan Desa Mopusi.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut," katanya.

Selain menggenangi permukiman penduduk, luapan banjir Bolaang Mongondow juga menyebabkan dua jembatan putus di desa Mengkang, dan satu jembatan lainnya di jalan perkebunan Desa Mopusi. Banjir deras juga menyebabkan satu rumah papan di Desa Bakan terbawa arus.

"Banyaknya rumah yang terendam banjir masih dalam pendataan," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketinggian Air Capai 1 Meter

Dia menyebutkan, setelah menerima laporan dan informasi dari pemerintah setempat dan masyarakat melalui Contact Center Pusdalops-PB, BPBD langsung menurunkan personel TRC-PB untuk melakukan kaji cepat di wilayah terdampak.

Kondisi saat laporan ini dibuat, katanya, luapan air masih merendam permukiman dengan tinggi bervariasi antara 50 sentimeter hingga satu meter, dan kondisi cuaca di lokasi kejadian hujan lebat.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji dan perahu karet," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini