Sukses

Status Gunung Ijen Kembali Normal, Wisatawan Tetap Diimbau Tidak Dekati Bibir Kawah

Kata dia, meski status Gunung Ijen sudah turun menjadi Normal, PVMBG tetap mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat dan wisatawan yang beraktivitas di sekitar Gunung Ijen

Liputan6.com, Banyuwangi - Status Gunung Ijen di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, turun dari waspada level II ke Normal level I.

Kepala Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) P Hadi Wijaya mengatakan, penurunan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi visual dan instrumen maka tingkat aktivitas Gunung Ijen diturunkan menjadi Normal atau level I.

"Penurunan status normal itu terhitung sejak 13 Agustus 2024 pukul 13.00 Wib," ujarnya, Rabu (14/8/2024).

Kata dia, meski status Gunung Ijen sudah turun menjadi Normal, PVMBG tetap mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat dan wisatawan yang beraktivitas di sekitar Gunung Ijen

Masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Ijen diminta agar tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah Gunung Ijen serta tidak boleh menginap di Kawah Ijen dalam radius 500 meter.

"Untuk masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen," tambahnya.

Kata dia, apabila tercium bau gas yang menyengat diimbau agar menggunakan masker penutup alat pernapasan. Untuk jangka pendek/darurat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan (hidung/mulut)

"Pemerintah setempat, BPBD Provinsi, kabupaten serta BKSD agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ijen," paparnya

Tingkat aktivitas Gunung Ijen akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan yang signifikan.

2 dari 2 halaman

Sempat Naik Level Waspada

Sebelumnya, Badan Geologi meningkatkan status Gunung Ijen di Jawa Timur dari sebelumnya Normal menjadi Waspada atau Level II.

Kepala Badan Geologi M Wafid pada 13 Juli 2024 mengatakan, peningkatan status dilakukan setelah terdeteksi adanya sejumlah kejadian gempa pada periode 1 Januari sampai 12 Juli 2024.

Meskipun pada umumnya kegempaan berfluktuasi normal, namun sejak 12 Juli 2024 pukul 17.00 - 21.00 WIB rekaman gempa tremor meningkat fluktuatif dengan amplitudo 5-25 mm. Dan sejak sekitar pukul 21.10 WIB rekaman gempa tremor dengan amplitudo lebih dari 46 mm (overscale).

Selain itu, ia menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Ijen seringkali juga ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihan. Kondisi tersebut terjadi akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan oleh adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau.

Analisa tim geologi menunjukkan bahwa suhu air kawah Ijen juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan gas yang keluar dari dasar danau. Dalam kondisi meningkatnya aktivitas kawah Ijen, biasanya gelembung-gelembung gas di permukaan air kawah akan muncul.