Sukses

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Sejumlah Daerah di Jabar, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Barat (Jabar), Kamis, 15 Agustus 2024 pukul 00.55 dini hari.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa yang mengguncang tersebut merupakan gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5,1.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,70° LS ; 106,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 95 Km arah barat daya kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 25 kilometer," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, lewat siaran pers.

Terkait jenis dan mekanisme gempa, BMKG melaporkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas penyesaran di lempeng Eurasia (intraplate earthquake.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," katanya.

Catatan BMKG, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Cianjur, kabupaten Sukabumi, hingga Kabupaten Bandung dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Selain itu, dirasakan pula di daerah Bogor dan Garut dengan skala intensitas yang lebih rendah yakni II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

"Hingga pukul 01.30 WIB, hasil monitoring BMKG  menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan M3,5". BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau BMKG.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengupdate informasi dari sumber-sumber resmi.Â