Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Kamis (15/8/2024), pukul 10.57 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.825 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 85 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang ada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.055 kali, dan menjadi gunung paling banyak meletus di Indonesia. Sampai hari ini, Kamis, 15 Agustus 2024 pukul 11.01 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apa Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjang pengamatan Kamis, 15 Agustus 2024, periode pukul 06.00-12.00 WIT, Gunung Ibu mengalami 12 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 14-28 mm, dan lama gempa 36-101 detik, lalu mengalami 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 38 detik, serta 10 kali Harmonik dengan amplitudo 2-28 mm, dan lama gempa 40-119 detik.
Gunung Ibu juga mengalami 122 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 4-14 detik, lalu 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-10 mm, S-P 0.7-2.7 detik dan lama gempa 7-15 detik, serta 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-28 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 27-81 detik.
Advertisement