Sukses

Investor Asing Investasi Rp 126 Triliun, Lirik Kawasan Cirebon Timur

Kehadiran PT Merlion Sejahtera Group dianggap memiliki potensi besar untuk mengubah dinamika ekonomi di Kabupaten Cirebon.

Liputan6.com, Cirebon Upaya meningkatkan investasi masih menjadi salah satu program prioritas Pemda Kabupaten Cirebon. Pemerintah meyakini keberadaan investor berdampak positif bagi masyarakat. 

PT Merlion Sejahtera Group dikabarkan akan berinvestasi sebesar Rp 129 triliun di Kabupaten Cirebon. Hal tersebut diungkapkan dalam rapat kerja Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon. 

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Hasan Basori mengatakan investasi dari PT Merlion Sejahtera Group memiliki potensi besar untuk mengubah dinamika ekonomi Kabupaten Cirebon.

"Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal, sekaligus membuka ribuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat," kata Hasan Basori saat memimpin agenda Evaluasi Percepatan dan Pengawalan Investasi Bagi Penanaman Modal Asing, Kamis (15/8/2024).

Hasan Basori menekankan pentingnya investasi ini bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, PT Merlion Sejahtera Group memiliki potensi besar untuk mengubah dinamika ekonomi di Kabupaten Cirebon.

Ia menyebutkan, saat ini pertumbuhan investasi Kabupaten Cirebon per triwulan ketiga baru mencapai 29 persen dari target Rp 3,2 triliun.

"PT Merlion Sejahtera Group memiliki inisiatif investasi sebesar Rp 129 triliun, artinya dengan angka segitu melebihi sekian ribu persen dari target investasi yang ditentukan pemerintah daerah," ujar Hasan saat diwawancarai media, Kamis (15/8/2024).

Menurutnya, Kabupaten Cirebon memiliki posisi strategis dan daya dukung investasi yang kuat di jalur pantura. 

Oleh karena itu, pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung dan mengawal investasi tersebut.

2 dari 2 halaman

Respons Apindo

"Harapan kami, adanya investasi ini adalah bagian dari menaikkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon yang saat ini relatif di bawah pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," ucapnya.

Ia berharal, nilai investasi sebesar Rp 129 triliun tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal. 

Hal itu, katanya, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) yang mengedepankan kebijakan kearifan lokal.

"Sebagai analogi ekonomi makro, per satu triliun itu estimasi target 1.500 sampai 2.000 tenaga kerja bisa diserap. Kalau Rp 129 triliun dalam waktu 10 tahun, setiap tahun pertumbuhan satu triliun, maka tenaga kerja bisa diserap dari tenaga kerja lokal," jelas dia.

Diketahui, PT Merlion Sejahtera Group, yang bergerak di industri smelter. Ia juga diharapkan dapat mendukung ekspor daerah, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon secara makro.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Cirebon, Asep Soleh mengatakan, perusahaan asing tersebut telah resmi berinvestasi di Kabupaten Cirebon dengan rencana pembangunan di lahan seluas 250 hektar di Desa Pengarengan.

Investasi ini dinilai akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama dalam mengurangi angka pengangguran dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, kehadiran perusahaan asing tersebut merupakan momentum penting bagi Kabupaten Cirebon untuk menarik lebih banyak investor.

"Tentu dari Apindo Kabupaten Cirebon sangat senang, terima kasih kepada PT Merlion Sejahtera Group yang berinvestasi besar di Kabupaten Cirebon."

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak. Seperti pemerintah daerah dan legislatif untuk memastikan investasi dapat berjalan lancar dan berdampak positif bagi masyarakat.

Menurut Asep, kehadiran PT Merlion Sejahtera Group di Kabupaten Cirebon bisa menjadi pintu pembuka bagi investor-investor lain yang ingin menanamkan modalnya di wilayah ini.

"Seperti ekonomi, pengangguran berkurang, dan lain sebagainya. Jadi, harus didukung dengan baik sehingga kemudian tidak hanya Merlion, tapi PT lain juga bisa hadir di Kabupaten Cirebon," katanya. 

Diketahui, perusahaan PMA tersebut sudah melakukan MOU dengan PT Perkasa Sarana Propertindo. Perusahaan asal Cirebon ini menjadi konsultan untuk mengawal jalannya investasi.

Target pembangunan hingga operasional PT Merlion Sejahtera Group di Desa Pengarengan diperkirakan pada tahun 2025.

Saat ini, proses pembebasan lahan telah mencapai 130 hektar dari total 250 hektar yang direncanakan.

Asep juga berharap perusahaan lokal dapat turut serta dalam proyek ini untuk mempercepat realisasi investasi.

"Merlion juga bisa dibantu oleh perusahaan lokal pribumi untuk bisa mempercepat investasinya. Jadi ini support system yang sangat baik," katanya.