Sukses

Banyak Manfaat, Mahasiswa UNY Buat Eco Enzyme Penyehat Air

Dalam rangka pelaksanaan program pendukung sustainabilty kampus hijau UNY melaksanakan workshop pembuatan eco enzyme pada lebih dari 20 mahasiswa jenjang S1 dan S2.

Liputan6.com, Yogyakarta - Regina Tutik Padmaninrum Jurdik Kimia di UNY PPM mengatakan Eco Enzyme adalah cairan serbaguna penyelamat bumi, hasil fermentasi dari campuran buah-buahan, sayuran, dan gula yang diolah secara alami. Dalam workshop pembuatan eco enzyme ini nantinya akan dituangkan di beberapa tempat.  

“Proses fermentasi ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan ragi. Hasilnya adalah cairan yang kaya akan enzim dan nutrisi: adalah cairan hasil fermentasi dari campuran buah-buahan, sayuran, dan gula yang diolah secara alami. Proses fermentasi ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan ragi. Hasilnya adalah cairan yang kaya akan enzim dan nutrisi,” katanya saat memberi pelatihan pembuatan eco enzime kepada lebih dari 20 mahasiswa jenjang S1 dan S2 di Laboratorium Kimia FMIPA UNY Minggu 11 Agustus 2024. 

Ia mengatakan untuk syarat bahan organiknya adalah 70-80 % buah/kulit buah, 20-30 % sayuran segar, tidak busuk, belum disimpan di kulkas. Selain itu harus bersih, tidak kena minyak, tidak kontaminasi bakteri pathogen, lunak, tidak berkayu dan basah.

Ia menjelaskan ada dua versi dalam membuat eco enzyme, yang pertama memakai bahan organik jeruk nipis, tomat, kulit pisang, daun pandan, daun jeruk purut. Kedua, memakai bahan organik jeruk nipis, tomat, pisang ambon, sedikit daun pandan, dan sedikit daun jeruk purut.

 “Alatnya sama yaitu botol air mineral bersih dan kering 1500 mL, gula tebu 100 gram, bahan organik 300 gram serta air 1000 mL,” ujar Dosen Departemen Pendidikan Kimia FMIPA UNY. 

Cara membuatnya, pertama kali bersihkan wadah dari sisa sabun atau bahan kimia lainnya lalu ukur volume wadah dan masukkan air bersih sebanyak 60% volume wadah. Lalu, masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat sir. 

Masukkan sisa potongan buah dan sayuran 30% dari berat air dan aduk rata. Tutup rapat, beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen.

 "Seminggu pertama buka tiap hari penutup wadah untuk membuang gas, dan aduk di hari ke-7 dan ke-30." 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNY  Soni Nopembri dan Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, Inovasi dan Usaha UNY  Margana menuangkan eco enzyme di embung Health and Sport Center UNY dan para mahasiswa di Embung Langensari, Pengok, Yogyakarta. Soni Nopembri ini juga akan dijual pada masyarakat.  

 “Eco enzyme merupakan prebiotic yang membuat air semakin sehat,” paparnya.  

Salah satu mahasiswa peserta workshop pembuatan eco enzyme dari Pakistan, Shania Aslam mengatakan workshop ini bagus untuk pemberdayaan lingkungan. Sebab, eco enzymebisa mengolah limbah sisa makanan yang berguna bagi sumber daya alam sekaligus sejalan dengan sustainable development goals.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.