Sukses

Semarang Uji Coba Pemberian Makanan Bergizi Dengan Hasil Dari Urban Farming

Kota Semarang memanfaatkan gerakan urban farming untuk diolah menjadi pasokan bahan pemberian makanan bergizi.

Liputan6.com, Semarang - Program Pemerintahan Prabowo yang berencana memberikan makan siang sehat, bergizi, seimbang serta berbahan pangan sehat direspon Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan uji coba program makan bergizi di SD Negeri Ngaliyan 01 sekaligus melaunching program 'STROBERI".

Melalui program "STROBERI atau Strategi Pemberian Makan Siang untuk Perbaikan Gizi dan Pencegahan Obesitas" tersebut. Ini merupakan upaya pemberdayaan urban farming yang ada di masyarakat sekitar serta menyajikan makanan yang lebih segar, higienis dan bervariasi bagi para siswa. 

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, menuturkan bahwa ia menggagas program ini untuk memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang seimbang, sekaligus mendorong pemberdayaan urban farming yang ada di wilayah sekitar. 

"Kami mencoba sesuatu yang berbeda dalam mendukung program  dedicated Bapak Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih. Jadi bahan untuk makan siang bagi anak-anak adalah diambil dari hasil urban farming di wilayah Kota Semarang," kata Mbak Ita.

Menurutnya pemberdayaan urban farming dalam program ini akan memberikan multiplier effect di berbagai sektor sehingga perekonomian akan meningkat dan masyarakat akan semakin sejahtera.

Nantinya para siswa akan menyantap makanan bergizi hasil panen dari Edufarm Park Kantor Kecamatan Ngaliyan dan juga produksi UMKM yang berasal dari Kecamatan Ngaliyan. Sedangkan proses memasak dilakukan di Kantor Kecamatan Ngaliyan oleh Tim Penggerak PKK dan Ibu-ibu KWT dari Kecamatan Ngaliyan dengan menu yang telah dirancang khusus dibantu tim gizi dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. Beberapa opsi menu akan disajikan oleh Mbak Ita dengan tetap memperhatikan variasi dan keseimbangan gizi. 

Mbak Ita juga sudah menerbitkan buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia arahan Megawati, saat ini segera di launching resep-resepnya untuk baduta dan ibu hamil di wilayah Indonesia bagian Timur.

Mbak Ita juga sudah menulis buku menu-menu untuk program STROBERI dan segera menyusul dilaunching. Buku tersebut juga berisi menu-menu karya siswa SD dan SMP di Kota Semarang yang merupakan hasil lomba saat jambore petani cilik beberapa waktu lalu yang tentunya sudah disesuaikan kembali kandungan gizinya.

Berbagai menu menarik juga telah dipersiapkan dalam uji coba program makan siang sehat dan bergizi ini. Di antaranya adalah nasi gurih, omelete sayur sup tahu jamur tiram, kimbap telur lele sayur, kemudian ada pula nasi mentega, semur ayam, tumis buncis jamur, perkedel tahu. 

"Nanti juga akan ada siswa-siswa dari 5 Sekolah Dasar (SD) dan 6 SMP di kota Semarang yang ikut memasak menu makan siang sehat dan bergizi serta kekinian," kata  mbak Ita.

Diharapkan melalui pemberdayaan hasil urban farming ini tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak, tetapi juga menghemat anggaran.

"Yang jelas ini fresh, petik langsung dimasak dan disajikan. Kita juga bisa lebih hemat dibandingkan membeli bahan makanan di pasar atau menggunakan jasa katering," katanya.

Edufarm Park yang diresmikan oleh Wali Kota Semarang pada April 2023 sejatinya merupakan lahan sempit di area kantor Kecamatan Ngaliyan sebagai wahana edukasi urban farming. Dengan melakukan pertanian terintegrasi, selama ini warga Ngaliyan dikenalkan dengan berbagai teknik budidaya pertanian baik tabulampot, hidroponik sayuran, budidamber lele, budidaya jamur hingga peternakan ayam perkotaan.  

Melalui integrasi dengan Program STROBERI, diharapkan dapat menjadi model yang ke depan bisa direplikasi di seluruh wilayah Kota Semarang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini