Liputan6.com, Poso - Pembentangan Bendera Merah Putih berukuran 15X20 meter itu dilakukan di sekitar Gunung Biru, Desa Pantangolemba, Kabupaten Poso, Jumat (16/8/2024).
Sebanyak 62 warga yang merupakan para eks napiter yang dulunya merupakan anggota kelompok radikal turut dalam aksi itu.
Mereka secara bersama-sama memegang bagian-bagian dari bendera raksasa itu hingga terbentang. Bersamaan dengan itu mereka juga menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.Â
Advertisement
Bagi mayoritas eks napiter, momen itu menjadi pengalaman pertama mereka turut dalam aksi pengibaran Merah Putih.
"Semoga ini menjadi bukti kecil andil kami untuk negara ini," kata Arifuddin Lako, eks napiter yang pernah terlibat pemboman Pasar Tentena tahun 2005.
Aksi itu juga diikuti sejumlah personel Satgas Madago Raya yang masih bertugas menjaga keamanan Poso.
Komandan Operasi (Kaops) Satgas Madago Raya, Kombes Boy FS Samola mengungkapkan aksi menjelang HUT RI tersebut menunjukkan makin kondusifnya situasi di Kabupaten Poso menyusul bertambahnya para eks napiter dan simpatisan kelompok radikal yang menyatakan ikrar setia kepada NKRI.
"Sejauh ini di Poso saja telah ada 200-an anggora kelompok radikal yang berikrar setia kepada NKRI," kata Boy di lokasi pengibaran Bendera Merah Putih.
Pada kesempatan itu, Satgas Madago Raya juga membagikan bibit tanaman produktif dan paket sembako kepada peserta pengibaran bendera.
Gunung Biru sendiri dipilih jadi lokasi pembentangan bendera karena pernah menjadi tempat pelatihan para anggota kelompok radikal untuk melakukan aksi-aksi teror.