Sukses

Baru Tahu, Ternyata Sepertiga Nama Daerah di Kabupaten Purwakarta Berawalan Ci

Kabupaten Purwakarta, menyimpan fakta sejarah yang cukup komplit. Termasuk sejarah mengenai penamaan wilayahnya yang kebanyakan berawal Ci

Liputan6.com, Purwakarta Kabupaten Purwakarta, merupakan wilayah administratif pemerintahan terkecil kedua di Jawa Barat. Daerah ini hanya memiliki luas wilayah sekitar 97.172 hektare atau 971,72 km2.

Secara geografis, kabupaten ini berada pada titik temu tiga jalur utama lalu lintas yang sangat strategis, yaitu jalur Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung, dan Purwakarta-Cirebon.

Secara administratif, Kabupaten Purwakarta terdiri dari 17 kecamatan, 183 desa, dan 9 kelurahan, 524 dusun, 1.152 rukun warga, dan 3.244 rukun tetangga. Daerah ini, juga dibagi atas beberapa wilayah, yaitu bagian utara, barat, selatan, dan timur.

Meski daerah kecil, ternyata Kabupaten Purwakarta menyimpan segudang sejarah peradaban masa lalu. Di antara peninggalannya, yakni berupa gedung-gedung bersejarah dan beberapa warisan budaya tak benda lainnya.

Namun, yang akan kita bahas kali ini bukan berkaitan dengan lokasi yang menjadi saksi sejarah yang dimaksud. Melainkan, sejarah-sejarah mengenai penamaan wilayah di kabupaten ini.

Dilansir dari catatan yang ada di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disipusda) Kabupaten Purwakarta, di daerah ini terdapat ribuan nama untuk kewilayahan. Termasuk didalamnya nama kampung, gunung, bukit, lembah, tegal, sungai, dan sebagainya.

Dari seribuan nama tempat tersebut, ternyata ada sebanyak 294 nama tempat yang diawali dengan kata 'Ci'. Seperti Cianting, Cibatu, Cibodas, Cibingbin, Ciherang, Cihideung, Cijaya, Cikadu, Cimaung, Ciracas, Citamiang, dan Ciwareng.

Ada anggapan awalan 'ci' pada nama tempat di Tatar Sunda itu mengandung arti 'air'. Memang tidak salah, walaupun tidak sepenuhnya benar. Namun, menurut sejarahnya, awalan 'ci' untuk penamaan wilayah ini mengandung arti tempat dengan ciri spesifik tertentu.

Sebagai contoh, nama tempat Cibeureum. Itu bisa diartikan tempat yang airnya merah. Atau bisa juga tempat yang tanahnya merah. Arti yang kedua berpadanan dengan Tanah Merah, Tanah Abang, atau Lemah Abang.

Contoh lain misalnya, untuk nama Cibatu. Menurut catatan di Disipusda Kabupaten Purwakarta, bisa mengandung arti air yang mengalir dari sela-sela bebatuan atau tempat yang mempunyai ciri spesifik banyak bebatuan. Dengan kata lain, tempat yang berbatu-batu.

Anggapan penamaan Ci untuk sebuah daerah ini, juga dikaitkan bahwa Tatar Sunda merupakan daerah subur dengan air. Selain itu, juga anggapan bahwa kehidupan urang Sunda tak bisa dilepaskan dari air.

Memang tidak salah. Sebagai contoh, ketika akan membangun rumah urang Sunda dulu yang kali pertama dilakukannya adalah menentukan tempat air, tempat untuk membuat sumur (pisumureun).

Pentingnya air bagi urang Sunda, tampak juga ketika akan mendirikan pemukiman atau kampung adat. Yang dicari adalah lokasi yang mudah mendapatkan air. Kalau tidak di dekat sungai, situ, atau mata air; ya di daerah yang mudah untuk mengalirkan air, misalnya dengan membuat susukan (sungai buatan).

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciri Spesifik Lain Tentang Penamaan Ci

Sementara itu, fakta sejarah lain juga mengungkapkan ciri spesifik mengenai penamaan Ci untuk sebuah wilayah. Karena, ada beberapa nama tempat yang dipergunakan merupakan rupabumi, keadaan faktual di daerah tersebut.

Atau bisa juga rupabumi yang pernah ada di sana, baik berupa benda, peristiwa atau hal lain yang kemudian menjadi ciri spesifik dan penanda tempat tersebut yang membedakan dengan tempat lainnya agar mudah dikenali.

Sebagai contoh, misalnya untuk penamanaan Cigelam yang menjadi salah satu nama desa di Kecamatan Babakancikao. Konon, di daerah tersebut dulu ada tempat yang ditumbuhi Gelam yang menjadi ciri spesifik di sana. Maka, maka tempat itu dinamai Cigelam yang kini masih dipakai untuk nama desa.

Di Kabupaten Purwakarta terbilang banyak tempat yang mempunyai ciri spesifik pohon, baik pohon besar maupun pohon kecil. Misalnya, Cibihbul di Desa Wanasari, Kecamatan Wanayasa. Kemudian, Cibingbin di Kecamatan Bojong. Lalu, Cibinong di Kecamatan Jatiluhur, Cidadap yang ada di Desa Cijaya, Campaka. Serta, Cibungur di Kecamatan Bungursari.

Selanjutnya, ada Cihanjawar di Kecamatan Bojong), Cihuni di Kecamatan Pasawahan, Cijambe di Desa Cisalada Kecamatan Jatiluhur, Cijambu Desa Pasirjambu Kecamatan Maniis, Cikalapa di Desa Cibukamanah Kecamatan Cibatu; Cikadu di Kecamatan Cibatu, Cikopo di Kecamata Bungursari.

Selain dari itu, ada nama Cimanggu di Desa Parungbanteng Kecamatan Sukasari; Cimuncang (Nagrog, Wanayasa), Cinangka Kecamatan Bungursari, Cipicung Kecamatan Sukatani), Ciwareng Kecamatan Babakancikao, dan Ciwaru di Desa Gununghejo, Kecamatan Darangdan.

Itulah beberapa nama bersejaran di Kabupaten Purwakarta yang berawalan Ci. Konon, nama-nama tempat tersebut mempunyai latar belakang dan kisah yang menarik. Bahkan ada kalanya nama yang sama di daerah yang berbeda mempunyai kisah yang berbeda pula.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.