Sukses

Destinasi Baru di Kawasan Braga Bandung, Selasar dan Jembatan Menyala

Berada di RW 08 Kelurahan Braga, kedua fasilitas ini menampilkan efek glow-in-the-dark alias menyala di malam hari, diharapkan merayu minat wisatawan yang ingin berfoto atau berswafoto.

Liputan6.com, Bandung - Di kawasan Braga, Kota Bandung, telah hadir destinasi wisata baru yang bisa jadi salah satu tempat cocok untuk menghabiskan waktu liburan. Destinasi itu adalah Selasar Menyala dan Jembatan Menyala.

Berada di RW 08 Kelurahan Braga, kedua fasilitas ini menampilkan efek glow-in-the-dark alias menyala di malam hari, diharapkan merayu minat wisatawan yang ingin berfoto atau berswafoto.

Destinasi wisata tersebut secara simbolis telah diresmikan Pemerintah Kota Bandung pada Sabtu kemarin, 17 Agustus 2024, diklaim sebagai bentuk aktivasi sosial ekonomi kawasan wisata Braga.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric Mohamad Atthauriq mengatakan, pengembangan wisata ini merupakan program inovatif Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga.

"Progam ini bertujuan untuk mengaktifkan dan mengembangkan potensi sosial ekonomi di kawasan wisata Kampung Braga," kata dia dalam keterangan pers, ditulis Bandung, (18/8/2024).

Program ini diklaim tidak hanya akan memperkuat daya tarik wisata di kawasan Braga, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi lokal. "Hadirnya Braga Menyala ini bisa memberikan salah satu solusi alternatif dari warga-warga untuk menggairahkan potensi masyarakat khususnya di RW-RW yang ada di wilayah Braga ini," kata Eric.

"Mudah-mudahan ini bisa menarik perhatian dan sekaligus juga memberikan semacam community development kepada warga di kawasan Braga ini," imbuhnya.

Selain kedua fasilitas tersebut, terdapat pula mural yang menghiasi sepanjang kawasan RW 08 Braga juga terdapat lokasi pusat kuliner.

"Ini adalah sebuah pusat jajanan yang bisa menarik warga untuk juga selain tadi fotografi, juga jalan-jalan di sekitar Braga, juga bisa jajan," ujarnya.

Ia berharap, kehadiran destinasi wisata baru ini dapat menambah kunjungan wisata ke Kota Bandung dan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.

"Mudah-mudahan Kota Bandung bertambah kunjungannya, berarti laju pertumbuhan ekonominya juga bertambah. Tapi tentu saja kami titip agar selalu menjaga K3 yaitu jaga ketertiban, kebersihan, serta keindahannya," ungkapnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Laboratorium dan Bebas Kendaraan

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiar mengungkapkan Kawasan Braga dijadikan laboratorium pertama di Kota Bandung untuk membangkitkan pemberdayaan masyarakat dengan kolaborasi pentahelix.

Menurut Soni, program Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga difokuskan pada pemberdayaan warga Braga dengan menyediakan ruang dan dukungan bagi mereka yang ingin memulai bisnis atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

“Inisiatif ini juga mencakup peningkatan kapasitas warga dalam berbisnis. Termasuk pelatihan manajemen, pemasaran, dan pengembangan produk,” ujarnya.

Menurutnya, lembaga bisnis komunitas yang dikelola oleh warga setempat akan menjadi kunci keberlanjutan program ini, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Harapannya, warga Braga menjadi lebih berdaya dan mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

"Melalui pemberdayaan ini, kami berharap warga Braga mampu mandiri secara ekonomi dan terus berkembang bersama-sama," ungkapnya.

Bebas Kendaraan

Diketahui, Pemerintah Kota Bandung telah menerapan Braga Free Vehicle (BFV) atau Braga bebas kendaraan sejak Mei lalu, setiap Sabtu dan Minggu. Penutupan jalan tersebut dilakukan selama 24 jam.

"Salah satu ikon Kota Bandung adalah Braga. Jalan Braga ingin kita kembalikan lagi kepada fungsi awal," kata Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono pada Mei 2024 lalu.

Bambang mengklaim, penerapan BFV ini sudah melalui kajian yang komprehensif. Selain mengurai kemacetan juga diharapkan jadi daya tarik wisatawan.

"Harapannya simpel saja, Kota Bandung ini kota jasa dan pariwisata. Apa sih yang mau dijual? Salah satu di antaranya untuk bisa menarik wisatawan dan juga untuk warga Kota Bandung. Semua bisa menikmati Jalan Braga yang akan kita uji cobakan di Jalan Braga panjang," katanya.

Braga Citywalk, katanya, akan menjadi zona eksklusif bagi pejalan kaki dan pesepeda, dengan larangan kendaraan bermotor.

“Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang berbeda dan menarik bagi wisatawan, tetapi juga mendukung upaya pengurangan kemacetan di pusat kota,” katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.