Sukses

Sempat Perkosa Korban, Pelaku Pembunuhan 'Mayat Dalam Koper' di Pangkep Ditangkap

Alasan pelaku menghabisi nyawa korban adalah karena mendapati pelaku mencuri barang milik korban.

Liputan6.com, Pangkep - Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan seorang IRT bernama Ramlah (47), di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Kasus tersebut sempat bikin heboh lantaran jenazah Ramlah ditemukan di dalam sebuah koper merah berukuran besar oleh anaknya sendiri. 

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi membenarkan ditangkapnya pelaku pembunuhan 'mayat dalam koper' tersebut. Dia menyebutkan bahwa pelakunya bernama Andy Rumbayan (37) yang tak lain merupakan tetangga korban. 

"Ditangkap tepat perayaan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024 di Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur," kata Rian kepada wartawan, Senin (19/8/2024). 

Rian menceritakan, kejadian itu bermula kala pelaku masuk ke dalam kontrakan korban untuk mencuri barang berharga milik korban. Sebelum beraksi, pelaku sempat menenggak tuak dan miras jenis whisky. 

"Pelaku ini masuk melalui jendela samping. Awalnya hendak mencuri namun melihat korban tertidur pulas, ia pun langsung mendekati korban dan mencekik hingga membekap wajah korban menggunakan bantal," jelas Rian. 

Saat itu, lanjut Rian, pelaku lalu memerkosa korban. Tak berhenti sampai disitu, pelaku kemudian memukul kepala korban hingga tewas. 

"Setelah itu, pelaku pulang ke rumahnya untuk mengambil koper. Kemudian membawa koper itu ke kontrakan pelaku dan memasukkan jenazah korban ke dalam koper tersebut," Kapolda Sulsel menambahkan. 

Dari hasil interogasi, lanjut Rian, pelaku sempat berniat membuang koper berisi jenazah korban ke area persawahan yang berada di Kabupaten Pangkep. Namun karena pelaku tak mampu mengangkat koper tersebut seorang diri niat itu pun dibatalkan. 

"Pelaku yang beraksi seorang diri tak sanggup angkat koper itu karena berat. Makanya kopernya ditinggal di TKP," ucap Rian. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kabur Menggunakan Motor Korban

Setelah membunuh korban dan memasukkan jenazahnya ke dalam koper, Andy Rumbayan pun berusaha melarikan diri. Ia kemudian mengambil motor, uang serta barang berharga milik korban untuk kabur. 

Kapolda Sulsel menyebut bahwa dalam perjalanan, motor tersebut sempat kehabisan bensin. Tanpa pikir panjang pelaku kemudian menjual motor tersebut kepada seseorang seharga Rp500 ribu. 

"Pelaku ini kemudian melanjutkan perjalanannya ke Kota Makassar. Lalu dia menggunakan kapal laut untuk kabur ke Kalimantan," jelas Rian. 

Selain menangkap pelaku, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari koper tempat pelaku menyembunyikan jenazah korban, pakaian korban, motor korban hingga barang berharga milik korban yang dicuri oleh pelaku. 

Rian menegaskan bahwa Andi Rumbayan kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Akibat perbuatannya, pelaku pun disangkakan Pasal 365 juncto Pasal 338 juncto Pasal 285 juncto Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.

"Untuk penanganan lebih lanjut diserahkan ke Polres Pangkep," Rian memungkasi. 

 

3 dari 3 halaman

Jenazah Korban Ditemukan Anaknya Sendiri

Nahas nasib yang dialami Ramlah (47), ibu rumah tangga itu ditemukan tewas di kamar indekosnya yang berada di Jalan Pelelangan, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulsel pada Minggu (11/8/2024). Ironisnya, jenazah Ramlah ditemukan di dalam sebuah koper berukuran besar.

Kasi Humas Polres Pangkep, AKP Imran membenarkan penemuan mayat dalam koper tersebut. Dia mengatakan pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah Ramlah ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diautopsi.

"Sudah ditangani dan dievakuasi jenazahnya," kata Imran, Senin (12/8/2024).

Imran menjelaskan bahwa korban merupakan warga Kabupaten Jeneponto. Mirisnya, yang pertama kali menemukan Ramlah dalam kondisi tewas adalah anaknya sendiri, Sri Mariyani.

"Anaknya sendiri yang temukan. Jadi anaknya ini ke kosan mamanya. Tapi dia tidak temukan. Dan malah menemukan koper besar," ucapnya.

Mulanya, lanjut Imran, anak korban tak menaruh curiga dengan koper berwarna merah tersebut. Ia bahkan sempat meminta kolong pemilik indekos untuk mencari ibunya.

"Awalnya tidak curiga. Tapi setelah mencari ibunya dan tidak temukan, makanya dia periksa koper itu dan mencium bau busuk," sebutnya.

Penasaran dengan isi koper, anak korban langsung membukanya. Betapa kagetnya, ternyata isi koper itu adalah mayat ibunya. Saksi pun langsung lapor ke polisi.

"Setelah kami dapat laporannya, tim Inafis langsung ke lokasi," sambungnya.

Imran menegaskan, bahwa Ramlah diduga korban pembunuhan. Ia dibunuh lalu mayatnya dimasukkan ke dalam koper.

"Untuk motifnya masih kami dalami. Begitu juga dengan pelakunya masih dalam penyelidikan," jelas dia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.