Sukses

Deretan Kawasan Bersejarah yang Jadi Tempat Nongkrong Masa Kini

Umumnya, tempat-tempat tersebut akan dipenuhi dengan area kafe kekinian yang menarik perhatian anak muda. Hal ini pun membuat eksistensi bangunan bersejarah menjadi semakin hits di kawasan generasi masa kini.

Liputan6.com, Yogyakarta - Gedung-gedung atau kawasan bersejarah tak hanya menjadi destinasi wisata yang edukatif. Beberapa di antaranya telah menjelma menjadi tempat nongkrong masa kini yang cukup ikonis.

Umumnya, tempat-tempat tersebut akan dipenuhi dengan area kafe kekinian yang menarik perhatian anak muda. Hal ini pun membuat eksistensi bangunan bersejarah menjadi semakin hits di kawasan generasi masa kini.

Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut deretan kawasan bersejarah yang jadi tempat nongkrong masa kini:

1. Dago

Dago merupakan salah satu kawasan tempat nongkrong hits di Bandung. Awalnya, Dago merupakan pemukiman elite pada masa Pemerintah Hindia Belanda pada 1950-1970.

Dago kemudian mulai jadi pusat nongkrong anak muda hits pada masanya. Sejak dulu, Dago telah dikenal sebagai kawasan pusat berkumpulnya para pelaku ekonomi kreatif yang berkontribusi dalam perkembangan Bandung sebagai Kota Kreatif.

2. Jalan Melawai

Jalan Melawai di Kawasan Blok M dikenal sebagai jalan yang melegenda. Jalan ini menjadi salah satu tempat nongkrong anak gaul Jakarta di era 80-an hingga 90-an.

Pada 1983, berdiri mal Melawai Plaza yang menjadi satu-satunya pusat perbelanjaan modern di Jakarta kala itu. Pada Oktober 1979, popularitas Jalan Melawai meningkat berkat hadirnya gerai KFC pertama di Indonesia. Hingga kini, Jalan Melawai kerap menjadi tempat kumpul serta lokasi syuting berbagai film dan video klip.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jalan Tepi Pasang

3. Jalan Tepi Pasang

Jalan Tepi Pasang di Padang jadi lokasi berburu kuliner populer. Kawasan ini telah menjadi pusat kuliner dan tempat nongkrong anak muda sejak era 90-an hingga sekarang.

Ruas jalan yang termasuk kawasan pecinan ini hampir tak pernah sepi pengunjung. Terdapat banyak rekomendasi tempat makan yang wajib dicicipi di sepanjang Jalan Tepi Pasang, di antaranya Hau Bofet dan Warung Kopi yang sudah ada sejak 1978.

4. Kawasan Blok M

Tak hanya Jalan Melawai, kawasan Blok M juga dikenal sebagai tempat hits di era 90-an. Popularitas kawasan Blok M sudah dimulai sejak 70-an, tepatnya sejak dibangun Aldiron Plaza pada 1977.

Pusat perbelanjaan tersebut hadir dengan berbagai restoran dan kafe yang jadi lokasi nongkrong anak muda pada masanya. Hingga kini, popularitas Blok M menjadi lebih hidup dan ramai setelah kehadiran M Bloc Space dan Taman Literasi.

5. Kota Lama

Kota Lama tak hanya menjadi kawasan cagar budaya yang menyimpan banyak bangunan peninggalan Hindia Belanda sejak ratusan tahun silam. Kota Lama di Semarang juga menjadi salah satu kawasan urban heritage yang telah menjadi tempat nongkrong hits anak muda dan wisatawan.

Terdapat banyak bangunan bersejarah yang masih berdiri megah dan kokoh hingga sekarang, salah satunya Gereja Blenduk yang sudah berdiri lebih dari 250 tahun. Saat ini, kawasan Kota Lama Semarang juga kerap menghadirkan festival seni tradisional dan kontemporer yang rutin diselenggarakan untuk mempertahankan kearifan lokal. 

 

3 dari 3 halaman

Kota Tua

6. Kota Tua

Kota Tua di Jakarta juga memiliki nilai sejarah yang sekaligus jadi tempat nongkrong anak muda. Salah satu ikon wisata Jakarta ini sarat akan nilai sejarah pemerintahan Kolonial yang bisa dilihat dari banyaknya bangunan peninggalan bersejarah yang masih terawat dengan baik.

Beberapa bangunan ikonisnya adalah Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, dan Jembatan Kota Intan. Hingga saat ini, Kota Tua masih menawarkan banyak aktivitas seru untuk menjelajah masa lampau, seperti naik sepeda ontel jadul atau wisata kuliner tradisional.

7. Malioboro

Kawasan Malioboro di Yogyakarta menjadi salah satu kawasan populer yang masih jadi spot favorit anak muda hingga kini. Konon, pemerintah Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai pusat perekonomian dan pemerintahan pada awal abad 19.

Kawasan Malioboro juga memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Seiring berjalannya waktu, kawasan bersejarah ini berkembang pesat menjadi pusat kehidupan masyarakat Yogyakarta yang mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah.

 

Penulis: Resla

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.