Sukses

Diteror Tembakan Berkali-kali, Pekerja Kebun di Sumsel Diancam Orang Tak Dikenal

Para pekerja perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel diancam dibunuh dan ditembaki orang tak dikenal (OTK).

Liputan6.com, Palembang - Entah karena permasalahan apa, pekerja kebun di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) diteror terus-menerus oleh orang tak dikenal (OTK).

Para pekerja kebun yang berdinas di Desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI Sumsel, seringkali mendapatkan teror dan ancaman pembunuhan. Mereka sering ditembaki OTK secara tiba-tiba dan kerapkali diancam akan dibunuh oleh sekelompok orang asing.

Risakotai Sangadji, salah satu pekerja kebun PT Sumber Wangi Alam (SWA) di OKI Sumsel berkata, dia bersama temannya, Riawan, diteror pada hari Kamis (15/8/2024) malam dari pukul 19.00 WIB dan pukul 23.30 WIB.

Dia pertama kali mendapatkan teror penembakan OTK. Saat itu, dia selesai memeriksa alat berat dan memilih istirahat di salah satu pondok. Tiba-tiba dua OTK menggunakan sepeda motor mendekat, mengeluarkan senjata api dan langsung menembakinya.

Beruntungnya, Sangadji segera bersembunyi di balik sepeda motor, sehingga dia tidak terkena tembakan itu. Dua orang asing tersebut langsung melarikan diri.

“Saya sembunyi di balik motor saat ditembaki. Mereka teriak ‘ku bunuh kau’. Saya merasa ketakutan saat itu, trauma sekali sampai sekarang,” ujarnya, Senin (19/8/2024).

Teror lainnya juga dialami Riawan, saat mengantar atasannya pulang ke mess perkebunan sekitar pukul 23.30 WIB di hari yang sama. Ketika kembali ke lokasi perkebunan, ada yang mengikutinya dari belakang.

Di tengah jalan menuju lokasi perkebunan, dia ditembaki oleh OTK. Mendengar letusan senjata api itu, Riawan langsung menunduk dan mempercepat laju sepeda motornya.

Sesampai di kebun, para pelaku teror langsung melarikan diri. Karena teror tersebut, dia merasa trauma dan takut keluar dari lokasi perkebunan.

“Saya trauma ditembaki seperti itu. Saya harap polisi tidak tinggal diam, karena kami sudah buat laporan, semoga langsung ditindaklanjuti,” katanya.

Manager PT SWA William Manik mendampingi kedua pekerjanya membuat laporan ke Polda Sumsel, Sabtu (17/8/2024) lalu.

Dia berkata, teror tersebut sudah terjadi ke sekian kalinya dan membuat aktivitas para pekerja perkebunan terganggu dan mengalami trauma mendalam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Kapolri Turun Tangan

Menurutnya, kepemilikan senjata api ilegal di kawasannya cukup longgar peraturannya. Diduga karena itulah, pelaku teror dengan mudah mengancam para pekerjanya.

"Penembakan seperti ini kali ketiga yang kami alami. Pertama saat kami tengah re-planting, diberondong peluru. Ancaman dibunuh juga sudah berulang kali kami alami. Diancam pakai senjata tajam, bahkan ada videonya. Cuma tidak ada yang ditangkap polisi," ujarnya.

Dia meminta agar Kapolri bisa turun tangan dan menginstruksikan jajaran kepolisian, untuk segera menangkap pelaku teror tersebut.

William berharap agar kasus teror tersebut tidak diangkap sebelah mata, apalagi terjadi jelang peringatan Kemerdekaan Indonesia.

“Ini fakta jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI, tapi kami ditembaki. Seperti kami belum merdeka saja. Kami cari kehidupan di sini,” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini