Sukses

Mahasiswa UNY Edukasi Warga Membuat Kue Kering dari Daun Kelor 

Mahasiswa UKM Penelitian UNY mengedukasi warga Desa Cucukan, Prambanan, Klaten tentang daun kelor mulai dari pengenalan potensi daun kelor hingga praktik langsung pembuatan kue kering daun kelor.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa UNY mengenalkan potensi daun kelor yang kaya akan vitamin C, kalsium, dan zat besi menjadi bahan utama kue kering daun kelor kepada warga di Desa Cucukan, Prambanan, Klaten. Menurut ketua tim Wahyullah, edukasi tentang potensi daun kelor ini untuk memberdayakan masyarakat.

“Kami mendapat pendanaan dari Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dengan fokus utama pada peningkatan keterampilan dan pengembangan ekonomi desa,” kata mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNY tersebut, Sabtu 17 Agustus 2024.

Wahyullah menyebut timnya yang terdiri dari Sabna Az-zahra Wahyudi Putri, Evita Aulia Nur Rohmah, Yunita Dwi Wulandari, Heni Nur Cahyaningsih, Istiqomatun Na’imah, Muhammad Rajeev Ghifari, Isa Asma’ul Husna, Anisa Rahmawati, Khoridatun Nafisah, Syahdina Nur Cahyana Fajrin, Barkah Hidayat Abdullah, Muhammad Arya Sidiq, Muhammad Yahya Ayyasy dan Bima Andika.

 

Selama edukasi ini tidak hanya fokus pada pembuatan kue kering daun kelor, tetapi juga menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dan harga jual produk. Sehingga pelaku UMKM bisa menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual agar memperoleh keuntungan yang sesuai.Penanggungjawab edukasi kelor, Sabna Az-zahra Wahyudi Putri menjelaskan tentang potensi daun kelor yang kaya akan antioksidan dan dapat melawan radikal bebas. Selain itu daun kelor juga membantu mencegah penyakit kronis seperti jantung dan diabetes. 

“Juga kaya akan vitamin C yang meningkatkan imunitas dan melawan infeksi, dan dapat mengurangi risiko kanker karena ada kandungan antioksidan dan anti-inflamasi,” ujarnya.

Sementara untuk membuat kue kering daun kelor membutuhkan bahan seperti serbuk daun kelor, tepung sagu, butter, margarin, kuning telur, keju, santan, gula halus dan tempe sebagai opsional. Cara membuatnya butter, margarin, dan gula halus dimixer hingga tercampur kurang lebih 2 menit. 

"Masukkan kuning telur kemudian santan lalu aduk. Masukkan keju yang telah diparut dan tempe yang telah digoreng ke dalam adonan."

Setelah itu tambahkan tepung sagu, kemudian aduk sampai rata. Tambahkan tepung daun kelor kedalam adonan, aduk sampai warnanya menyatu kemudian masukkan adonan kedalam piping bah, kemudian spuit sesuai bentuk yang diinginkan. 

"Panggang dalam suhu 150°C api atas bawah selama kurang lebih 20 menit."

Evita Aulia Nurohmah mengatakan dengan adanya kue kering daun kelor ini ini tidak hanya menjadi camilan yang nikmat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan. Dengan adanya inovasi ini, daun kelor yang biasanya hanya dikonsumsi dalam bentuk sayur atau teh kini bisa dinikmati dalam bentuk camilan sehat yang praktis. 

"Kami berharap, edukasi ini bisa membantu ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM di Desa Cucukan dalam mengembangkan usaha mereka. Daun kelor merupakan potensi alam yang melimpah di sini, dan dengan inovasi produk seperti kue kering ini, semoga bisa meningkatkan perekonomian desa," ujarnya.

Para peserta sangat antusias dan berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan, salah satu peserta, Cita mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga desa terkait potensi alam daun kelor. 

“Kegiatannya sangat luar biasa dan memberikan nilai positif, karena masyarakat yang sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang kelor kini lebih tahu jika kelor juga bisa diolah menjadi berbagai macam olahan. Dan tentu saja membuka peluang usaha bagi masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga,” ungkap pemilik UMKM tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.