Sukses

BI Tasikmalaya Gencarkan Sosialisasi dan Edukasi Sistem Pembayaran Non Tunai

Di samping mendorong ekonomi inklusif dan stabilisasi, PQN juga bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat dan membangun ekosistem ekonomi digital melalui perluasan penggunaan QRIS di daerah.

Liputan6.com, Tasikmalaya - Guna memudahkan transaksi non tunai masyarakat, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Jawa Barat, terus mengkampanyekan penggunaan alat transaksi digital melalui Pekan QRIS Nasional (PQN) 2024.

“Di samping mendorong ekonomi inklusif dan stabilisasi, PQN 2024 juga bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat dan membangun ekosistem ekonomi digital melalui perluasan penggunaan QRIS di daerah,” ujar Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Laura Rulida E.S.P.

Menurutnya, di tengah ketidakpastian  perekonomian global, optimalisasi berbagai instrument kebijakan menjadi suatu keharusan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

“Melalui berbagai inisiatif serta kolaborasi berbagai pihak seperti Pekan QRIS Nasional dan QRIS Jelajah Indonesia, BI berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata dia.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024, tercatat tumbuh 5,05% (yoy), sementara perekonomian Jawa Barat tumbuh di angka 4,95% (yoy).

“Hal ini menunjukkan resiliensi ekonomi yang kuat ditengah berbagai tantangan baik internal maupun eksternal. Sejalan dengan kinerja positif tersebut, diperkirakan ekonomi Priangan Timur pada 2024 tetap tumbuh positif,” papar dia.

Untuk mendukung pertumbuhan positif itu, KPw BI Tasikmalaya gencar melakukan sosialisasi & edukasi sistem pembayaran non tunai dan perlindungan konsumen, melalui QRIS experience, layanan pembayaran pajak daerah non tunai, serta on-boarding QRIS bagi pelaku usaha telah dilaksanakan sejak tanggal 12 Agustus 2024 ke berbagai lapisan masyarakat.

Saat ini ujar dia, transaksi non tunai atau transaksi digital di Priangan Timur terus menunjukkan pertumbuhan signifikan, yang diperkuat dengan ketersediaan akses layanan keuangan dan sistem pembayaran yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CEMUMUAH).

Hingga Juni 2024 lalu, tercatat transaksi QRIS di wilayah Priangan Timur mencapai 11,4 juta transaksi atau senilai Rp1,14 triliun, tumbuh signifikan 90% (yoy) dibandingkan Juni 2024.

“QRIS juga telah diimplementasikan oleh lebih dari 452 ribu pelaku usaha, lembaga sosial, hingga Pemerintah Daerah untuk menyediakan beragam kanal pembayaran bagi masyarakat,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Kampanye Masif Kenalkan QRIS

Khusus Priangan Timur, puncak kegiatan Pekan QRIS Nasional (PQN) 2024 dilaksanakan pada 17 Agustus 2024 lalu, bertepatan dengan HUT Republik Indonesia, dengan pengibaran bendera di udara dengan paramotor dan paralayang serta QRIS experience yang berpusat di Pasir Datar, Gunung Galunggung, Tasikmalaya.

Dalam pelaksanaannya, puncak PQN 2024 di Priangan Timur menggandeng Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Tasikmalaya dan Lanud Wiriadinata Tasikmalaya. Selain Pekan QRIS Nasional, Bank Indonesia juga telah melaksanakan QRIS Jelajah Indonesia pada 11-13 Juli 2024 di Kabupaten Pangandaran.

Tidak hanya sebagai bentuk komitmen untuk mendorong transaksi digital, QRIS Jelajah Indonesia juga menjadi sarana untuk mempromosikan pariwisata yang ramah akan wisatawan yang salah satunya dicerminkan melalui penyediaan kanal pembayaran digital.

QRIS Jelajah Indonesia diikuti oleh 27 peserta se-Priangan Timur yang berperan sebagai accelerator agent pembayaran digital dan promotor pariwisata Kabupaten Pangandaran.

“Melalui perluasan implementasi QRIS pada aktivitas masyarakat, diharapkan meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat terkait pembayaran digital,” ujar dia.