Sukses

Sejarah Singkat Tapai Ketan Khas Kuningan

Tapai ketan mulai berkembang dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kudapan ini memiliki cita rasa asam yang berpadu dengan rasa manis.

Liputan6.com, Bandung - Tapai atau tape merupakan jajanan tradisional berbahan dasar singkong. Jajanan ini diproses melalui proses fermentasi hingga menghasilkan rasa dan tekstur yang lebih menggoyang lidah.

Tapai kemudian berkembang menjadi kuliner atau jajanan lain yang tak kalah menggoda, yakni tapai ketan. Dengan warna hijau yang khas, tapai ketan kerap hadir sebagai camilan di acara-acara upacara adat, acara keagamaan, maupun hajatan pernikahan.

Mengutip dari indonesiakaya.com, tapai ketan mulai berkembang dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kudapan ini memiliki cita rasa asam yang berpadu dengan rasa manis.

Secara historis, tapai ketan berasal dari Desa Cibereum, Kecamatan Cibingbin, Kuningan. Dahulu, kuliner ini hanya disajikan pada hari-hari besar agama Islam, salah satunya saat menjelang Idulfitri.

Meski terlihat sederhana, proses pembuatan tapai ketan ternyata melewati tahap yang cukup rumit. Proses pembuatan diawali dari pengolahan tapai yang diolah bersama dengan beras ketan putih lalu difermentasi.

Pada proses tersebut, tapai ketan akan dibungkus dengan daun jambu air dan diberi pewarna alami yang diambil dari daun katuk. Dari sanalah, tapai ketan mayoritas berwarna hijau.

Proses fermentasi beras ketan sampai menjadi tapai bisa memakan waktu hingga tiga hari. Paling lama, proses ini bisa mencapai satu minggu.

Biasanya, masyarakat Kuningan menggunakan ember berwarna hitam dan kedap udara sebagai media fermentasi. Proses fermentasi diyakini mampu meningkatkan kandungan vitamin B1 yang sangat baik untuk sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan pada tubuh manusia.

Tak hanya nikmat, tapai ketan juga dipercaya bisa menjadi obat diabetes, pegal-pegal, serta mampu menjaga kesehatan kulit. Seiring berjalannya waktu, rasa tapai ketan yang nikmat membuat eksistensinya semakin diakui.

Penjual kuliner khas ini juga banyak ditemukan di seputaran Kuningan. Meski berasal dari Kuningan, saat ini tapai ketan juga tersedia di beberapa wilayah di Indonesia. Kini, tapai ketan kerap disajikan dalam berbagai acara, suasana, atau hajatan.

 

Penulis: Resla

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.