Sukses

Kalah Bersaing dan Tidak Dapat Siswa, 15 SD Negeri di Banyuwangi Ditutup

Suratno menambahkan, berkurangnya minat siswa bersekolah di SDN karena saat ini banyak sekolah swasta yang mempunyai kualitas pembelajaran lebih bagus.

Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Pendidikan Banyuwangi mendata hingga 2024 sekolah dasar (SD) negeri yang ditutup dan digabung terus bertambah.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan, hingga Juli kemarin ada 15 SDN ditutup untuk digabung ke sekolah lainya.

"Jumlah ini, secara akumulasi bertambah 3 sekolah dasar dari 2023 lalu,"ujar Suratno, Kamis (22/8/2024).

Kata Suratno, ditutupnya belasan sekolah tersebut, karena kekurangan siswa didik. Hal itu berlangsung setiap tahunnya.

Sehingga demi keefektifan pembelajaran siswa maka Dinas Pendidikan Banyuwangi memutuskan untuk menutup sekolah tersebut, dan siswa yang tersisa dimarger atau digabung dengan sekolah dasar terdekat.

"Sebenarnya kita sendiri tidak pengen ada marger. Marger bukan karena kekurangan guru tapi lebih kepada pelayanan yang efektif kepada masyarakat sehingga ukurannya lebih pada jumlah peserta didik," katanya.

Suratno menambahkan, berkurangnya minat siswa bersekolah di SDN karena saat ini banyak sekolah swasta yang mempunyai kualitas pembelajaran lebih bagus.

Sehingga bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta di bandingkan ke SDN.

"Kalau jumlah peserta didik terlalu sedikit tentu itu tidak berjalan dengan baik kurang motifasi baik siswanya maupun gurunya. Bagaimana supaya tidak ada marger lagi? Kita sifatnya menunggu,"katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Guru Dimutasi ke Sekolah Lain

Suratno berharap bagi pengelola SD Negeri di Banyuwangi, agar terus meningkatkan kualitas pembelajarannya. Bahkan, jika kondisi dan sistem pembelajaran tidak ada perbaikan dan peningkatan, maka SDN yang ditutup di Banyuwangi akan terus bertambah setiap tahunnya.

"Saya sendiri berharap tidak ada lagi sekolah yang ditutup. Caranya meningkatkan kualitas pembelajaranya," paparnya.

Sementara itu, untuk guru yang sekolahnya ditutup, akan dimutasi ke sekolah lainya yang masih kekurangan guru.

"Pada dasarnya kita ini kan masih kekurangan guru. Maka untuk guru yang mengajar sekolahnya ditutup kita mutasi ke sekolah lainya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.