Sukses

Pimpin Pertarungan Rico-Zaki di Pilkada Medan, Ade Jona Prasetyo: Visi Misinya Bagus

Anggota DPR RI terpilih, Ade Jona Prasetyo, siap memimpin pertarungan dengan menjadi Ketua Tim Pemenangan Rico Waas-Zakiyuddin di Pilkada Medan 2024.

Liputan6.com, Medan Anggota DPR RI terpilih, Ade Jona Prasetyo, siap memimpin pertarungan dengan menjadi Ketua Tim Pemenangan Rico Waas-Zakiyuddin di Pilkada Medan 2024.

Hal itu dibenarkan Ade Jona kepada wartawan Kamis (21/8/2024). Ade Jona menjelaskan, sosok Rico-Zaki pantas dan layak memimpin Kota Medan.

"Visi-misi Rico-Zaki saya rasa cukup bagus. Konsep program pembangun demi pembangunan mereka juga saya rasa wajib didukung. Karena yang diperbuat di Kota Medan ini semua demi kemaslahatan masyarakat," kata Ade Jona.

Diketahui, Rico Waas merupakan kader Partai Nasdem sebagai Wakil Ketua Sumut. Sedangkan Zakiyuddin Harahap adalah Wakil Ketua Gerindra Sumut.

Sejumlah partai politik telah menyatakan dukungan kepada pasangan ini yakni Nasdem, Gerindra, PAN, PKB hingga Perindo. Gabungan partai politik tersebut sudah menghasilkan 17 kursi untuk Rico-Zaki dan artinya sudah cukup untuk mendaftar dan bertarung di Pilkada Medan.

 

2 dari 4 halaman

Pemikiran Konstruktif Generasi Muda Dibutuhkan

Sebelumnya, Calon Wali Kota Medan dari Partai NasDem, Rico Waas mengatakan, Kota Medan membutuhkan pemikiran-pemikiran konstruktif dari generasi muda dalam pembangunan ke depan.

Hal itu disampaikan Rico saat mengikuti diskusi yang diselenggarakan Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, pada Selasa, 13 Agustus 2024. "Bagi saya, ini paling penting. Ini menarik, pemikiran-pemikiran kritis ini harus bisa kita telan. Harus bisa kita pikirkan dan luapkan dengan cara menghadirkan solusi," ucap Rico.

Diskusi yang mengangkat tema "Pemimpin yang Dinanti, Pemimpin yang Menginspirasi" dihadiri puluhan peserta yang terdiri dari aktivis mahasiswa dan kelompok kepemudaan.

Tokoh yang menjadi narasumber yakni Bakal Calon Wali Kota Medan, Rico Waas, Dekan Fisip UMA, Walid Mustafa Sembiring, Wakil Ketua DPD KNPI Sumut, Ansor Harahap, dan Ketua DPD IMM Sumut, Muhammad Arifuddin Bone. Moderator dibawakan Jurnalis Jonris Purba.

Rico menegaskan, pemerintah ke depan melalui kepala daerahnya harus bisa menjawab semua tantangan yang dimiliki masyarakatnya. Dia memastikan tidak akan anti kritik jika diberi kesempatan untuk memimpin Kota Medan ke depan.

"Pemikiran kritis itu harus hadir di sela-sela kita. Dan kritik itu adalah vitamin untuk kita," ucap Rico tegas.

3 dari 4 halaman

Ruang Publik

Di kesempatan yang sama, Founder SKPI, Faisal Andri Mahrawa menjelaskan, SKPI adalah sebuah ikhtiar yang diinisiasi oleh para aktivis mahasiswa kelompok Cipayung, akademisi dan beberapa kelompok kepemudaan. Niatnya mainstreaming isu-isu kepemudaan dalam proses kebijakan publik.

"Nah, apa yang kita lakukan hari ini sesungguhnya adalah serial diskusi yang ingin membuka ruang siapa pun, khususnya anak-anak muda untuk melihat sejauh mana ide, gagasan dan pemikiran dari calon pemimpin," kata Faisal.

Faisal mengaku senang lantaran Bakal Calon Wali Kota Medan, Rico Waas berkenan hadir di acara diskusi. Pikiran-pikiran cerdas dan kreatifnya selama diskusi sangat membuka alam pikir kawan-kawan yang hadir di kegiatan malam ini.

"Saya kira ruang publik itu sejatinya adalah ruang di mana tidak melulu soal sesuatu yang disukai oleh seseorang, tapi memang dia akan berjalan kelindan dengan apa pun yang dibicarakan. Dan apa pun yang diperdebatkan," ucapnya.

"Sekali lagi saya berterima kasih kepada Bang Rico sudah berkenan membersamai kegiatan ini," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Medan Butuh Pemimpin Humanis

Menurut Faisal, audiens sangat surprise dengan semua jawaban yang disampaikan Rico Waas ketika menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan. Jawaban tersebut paling tidak mewakili pikiran-pikiran anak muda yang sesungguhnya menantikan sosok pemimpin, yang menjadi inspirasi bagi mereka.

"Kalau saya pantau dari apa yang ditanyakan dan didiskusikan, paling tidak jawaban Bang Rico bisa sedikit menjawab kegelisahan anak muda. Mulai soal ruang-ruang kreatif, peluang kerja dan seterusnya," katanya.

Faisal menambahkan, dirinya justru tertarik dengan pernyataan Rico soal kepemimpinan yang humanis. Interaksi antar masyarakat khususnya di Kota Medan harus dibangunkan dari tidurnya.

"Bagi saya masyarakat Medan sesungguhnya adalah masyarakat yang egaliter. Oleh karena itu butuh pemimpin yang humanis. Pemimpin yang mampu menginfluence. Pemimpin yang mampu membangunkan kesadaran kolektif dari masyarakat, untuk sama-sama membangun kota tercinta ini," tutup Faisal.