Sukses

Inovasi Desainer Fesyen Australia dalam Jogja Fashion Week 2024

Josh bersama Zhao Canwen dan Nikki Edgar juga memamerkan hasil karya mereka di panggung Jogja Fashion Week (JFW) yang digelar pada 22 Agustus 2024 di Jogja Expo Center (JEC).

Liputan6.com, Yogyakarta - Para desainer fesyen Australia berpartisipasi dalam Emerging Designers Bootcamp yang digelar pada 11 hingga 25 Agustus di Yogyakarta. Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia-Australia sebagai bagian dari perayaan 75 tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia.

Acara ini juga mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya batik. Para desainer berkesempatan belajar langsung dari pengrajin batik Yogyakarta dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam karya mereka.

Salah satu desainer fesyen asal Australia yang berkesempatan mempelajari batik di Yogyakarta adalah Josh Dean. Ia adalah desainer yang sedang naik daun dan dikenal dengan karya seni yang hidup.

Menurut Josh, Yogyakarta telah memberikan pengalaman tak terlupakan baginya.

"Kesempatan mendalami seni batik di kota ini membuat saya semakin mengagumi keindahan dan teknik pembuatannya," kata Josh di Yogyakarta pada Jumat (23/08/2024).

Ia mengaku tidak hanya sekedar belajar bagaimana cara membuat batik, namun juga menggali makna filosofis di balik setiap motif batik. Batik begitu istimewa untuknya yang lahir di wilayah yang kental akan budaya khas seperti Indonesia.

Budaya asal Indonesia ini membuatnya mengingat kampung halaman. Karakter tumbuhan dan hewan yang ada dalam motif batik menjadi inspirasi karya yang ia ciptakan.

Josh bersama Zhao Canwen dan Nikki Edgar juga memamerkan hasil karya mereka di panggung Jogja Fashion Week (JFW) yang digelar pada 22 Agustus 2024 di Jogja Expo Center (JEC).

Masing-masing desainer asal Australia ini memadukan batik dengan keunikan mereka sendiri, misalnya Josh Dean identik dengan karya seni yang seperti benang hidup. Lalu, Nikki Edgar dengan busana siap pakai dan karya khusus dengan gaya performatif.

Sementara, Zhao Canwen menampilkan busana dengan ciri khasnya yang identik dengan kostum film dan ilustrasi.

"Jogja Fashion Week membuat saya kagum, bagaimana setiap model bisa sangat energik, dan detail peragaan seperti musik dan lampu sorot yang luar biasa,"

Menurut Josh, panggung JFW tidak kalah meriah dengan peragaan busana di Paris dan Italia. Karya mereka digunakan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Siti Mauludiah dan Penjabat Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Madeleine Moss di panggung peragaan busana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.