Liputan6.com, Mamuju - Sulawesi Barat (Sulbar) merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Sulawesi dan memiliki letak geografis terdekat dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, potensi yang dimiliki belum sepenuhnya tersentuh sampai saat ini, khususnya dari potensi pertambangan.
Fenomena itu disebabkan oleh kurangnya perhatian dari investor untuk melakukan pengelolaan di provinsi ke 33 ini. Sulbar memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat besar dalam sektor energi dan sumber daya mineral yang dapat menjadi penggerak utama roda perekonomian di daerah ini.Â
Dari hasil survei, Sulbar terbukti memiliki cadangan bahan galian yang cukup besar dan beragam untuk dikembangkan, seperti batubara, bijih besi, emas, tembaga, galena, dan mangan. Selain itu, Sulbar juga memiliki cadangan bahan galian bukan logam seperti zeolit, granit, marmer, pasir kuarsa, dan batugamping, serta mineral radioaktif seperti uranium, thorium, dan migas.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar, Habibi Azis mengungkapkan, ada sejumlah peluang investasi di bidang pertambangan, khususnya Minerba, yang tersebar di sejumlah wilayah Sulbar. Seperti emas, tembaga, besi, galena, serta mangan yang ada di Bonehau dan Kalumpang dengan potensi yang sangat besar.
"Jadi, kadar batu mangan yang ada di wilayah Bonehau dan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, ini, ada sekira 35 persen sampai 45 persen. Itu merupakan potensi yang sangat luar biasa yang kita miliki dan belum banyak orang yang ketahui," kata Habibi Azis, Jumat (23/08/24).
Habibi juga mengungkapkan, Penghasilan Asli Daerah (PAD) Sulbar bakal terdongkrak, jika sejumlah potensi pertambangan yang sudah disebutkannya bisa terkelola dengan baik oleh investor-investor profesional yang ingin berinvestasi di Sulbar.
"Jadi, sesuai dengan arahan pak Pj Gubernur Sulbar, bahwasanya pertumbuhan ekonomi kita sudah ada di angka 4 sampai 6 persen, kemudian target kita di tahun 2024 ini, kita meningkat 2 persen menjadi 8 hingga 10 persen. Target ini tentunya harus Berbagai macam investasi yang harus dimasukkan ke Sulbar, terutama saat ini dari hasil bumi," ungkap Habibi.
Lanjut Habibi Azis menjelaskan, Pj Gubernur Sulbar sudah menggalakkan pengembangan sejumlah komoditi yang ada di Sulbar untuk menunjang kebutuhan IKN. Hanya saja, pihaknya masih berupaya melakukan promosi potensi investasi pertambangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pertumbuhan ekonomi saat ini ditopang oleh UMKM. Sehingga, harus ada industri besar yang kita miliki. Nah, kalau untuk mineral, batu logam ini belum ada, selain batu bara dan batu mangan. Selebihnya dari potensi yang saya sebutkan tadi, kita masih sangat membutuhkan investor. Terutama ada emas, emas itu ada di Sanjango dan ada di Kalumpang, itu sampai saat ini belum tergarap," tutup Habibi.