Sukses

Kesal Sering Didatangi Orang Luar Daerah, Warga Bongkar dan Bakar Makam Palsu

Kesal sering digunakan untuk ritual perdukunan dan pesugihan, belasan warga bersama aparat bongkar dan bakar puluhan makam palsu di Sukabumi.

Liputan6.com, Sukabumi Warga yang kesal dan resah dengan adanya praktik perdukunan dan pesugihan membakar dan menghancurkan 41 makam palsu.

Puluhan makam palsu itu berlokasi di sebuah lahan kosong di Kampung Cibolang Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Makam-makam palsu yang diduga digunakan untuk praktik perdukunan dan pesugihan tersebut langsung dibongkar paksa pada Jumat (23/8/2024).

Pembongkaran makam palsu ini bermula dari keresahan warga yang sering didatangi oleh orang dari luar ke tempat tersebut.

[bacajuga:Baca Juga](5682920 5682522 5680570

Kepala Desa Citepus, Koswara menuturkan, kemarahan warga dipicu oleh informasi yang menyebar cepat di media sosial mengenai keberadaan makam-makam palsu tersebut. 

Dia menyebut, makam-makam ini tak berbentuk seperti makam pada umumnya, melainkan gundukan tanah yang sengaja dibentuk menyerupai makam.

"Hanya berupa gundukan tanah yang dibuat menyerupai makam, mereka (warga) merasa dibohongi dan marah besar. Kekhawatiran bahwa tempat ini bisa digunakan untuk praktik-praktik perdukunan atau penipuan membuat mereka merasa harus bertindak tegas," ujar Koswara.

Masyarakat khawatir puluhan makam palsu ini dapat menyesatkan orang-orang yang datang, menganggapnya sebagai tempat keramat, atau bahkan terlibat dalam praktik perdukunan yang menyalahi ajaran agama.

"Saya paham kemarahan masyarakat. Mereka tidak ingin ada penyesatan atau hal-hal yang menimbulkan keresahan di lingkungan mereka. Oleh karena itu, mereka bertindak untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi," ungkapnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nyaris Dihakimi Warga, Polisi Amankan Pembuat Makam Palsu

Makam-makam palsu dari dibuat dengan susunan batu hingga berbentuk menyerupai makam dan sengaja dibangun dengan nisan dan ditutup kain putih.

Kepolisian Resor Sukabumi pun kemudian mengamankan pembuat makam palsu untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Jadi kita menerima laporan dari masyarakat dugaan perdukunan, kita dalami dan disini juga terdapat yang diduga makam palsu, sementara kita amankan yang bersangkutan dari pada amuk massa, kita dalami dulu kita bawa ke mako dan kita dalami apa motifnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri.

Tak hanya membongkar makam palsu, warga juga membakar sebuah bangunan saung dari kayu. Kasus makam palsu ini kini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Sukabumi. 

3 dari 3 halaman

Pengakuan Sang Pembuat Makam Palsu

Pembuat makam palsu, Jawi mengaku, dirinya mempercayai bahwa tempat tersebut merupakan tempat bersejarah yang dibuat untuk menjadi tempat petilasan pribadi. Jawi membantah jika makam itu dibuat untuk praktik perdukunan.

“Saya mah cuma ziarah doang, ziarah mendoakan ahli kubur dan Karuhun, Karuhun khususnya, kalau saya tidak pernah berbicara ini makam” ujar Jawi. 

Dia menampik jika kerap mengundang orang luar daerah untuk mendatangi lokasi tersebut. Soal petilasan, lanjut dia, hanya sekedar tempat ziarah pribadi dan makam dibuat untuk para leluhur.

“Saya cuma bikin petilasan dan belum pernah bawa seorang pun kesini, kita mendoakan ahli kubur karena kita ini adalah tugas karena ini sejarah Lebak caweni orang-orang tertentu yang tau tidak semua,” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.