Sukses

Perang Bintang di Pilgub Jateng, Simak Perbedaan Keduanya

Gerindra didukung Partai Solidaritas Indonesia mendukung Komjen Pol Achmad Luthfi sebagai cagub Jateng. Luthfi belum mengundurkan diri dari Kepolisian sebagai salah satu syarat pencalonan. Sementara PDI Perjuangan menjagokan Jendral (purn) Andhika Perkasa yang sudah mengantongi KTA PDIP sejak setahun lalu.

Liputan6.com, Semarang - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mengusung Komjen Pol Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen maju dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024.

Dukungan itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni di Kantor PSI Jateng, Jalan Abdurrahman Saleh Kota Semarang. Ahmad Luthfi yang datang mengenakan kemeja putih itu tanpa ditemani eks Wakil Gubernur Jateng yang akrab disapa Gus Yasin.

Menurut Sekjen PSI Raja Juli Antoni dukungan terhadap pasangan Luthfi-Gus Yasin merupakan keputusan final partai.

"Di pundak mereka lah kami akan menitipkan Jateng yang benar-benar sejahtera dan bahagia," kata Raja Juli.

Setelah memberikan rekomendasi, Raja Juli menyebut PSI akan mengawal Luthfi-Gus Yasin mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan dibuka pada 27 sampai 29 Agustus mendatang.

"Rencananya mas Kaesang Pangarep akan keliling daerah di Jateng untuk memenangkan Luthfi-Gus Yasin," katanya.

Sementara itu, Komjen Luthfi menyatakan komitmennya memegang amanah yang diberikan PSI untuk maju dalam Pilkada Jateng, November mendatang.

"Prinsip saya dengan Taj Yasin Maimoen akan mengemban amanah itu," kata polisi aktif yang kini menjabat Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Irjen Kemendag) itu.

Sebelumnya, Partai Gerindra telah memberi dukungan terhadap Luthfi dan Gus Yasin di Pilkada Jateng. Kabar beredar Koalisi Indonesia Maju dengan tambahan partai lain atau KIM Plus telah mendukung Luthfi-Gus Yasin di Pilkada Jateng.

Meski sudah bersedia dicalonkan dan positif maju kontestasi Pilgub Jateng, Komjen Pol Achmad Luthfi belum juga mengundurkan diri dari kepolisian maupun jabatan barunya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PDI Perjuangan Jagokan Andhika Perkasa-Hendi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Tengah 2024. Hal itu disampaikan dalam acara deklarasi dukungan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

“Dari Provinsi Jawa Tengah Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa. Membaca dedication life-nya langsung lolos,” tutur Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa menyatakan siap maju pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024, apabila ditugaskan PDI Perjuangan (PDIP). Namun, Andika mengatakan dirinya masih menunggu penugasan dari PDIP soal Pilkada 2024.

"Siap, karena itu adalah penugasan, dan semua penugasan harus kita laksanakan sebagai kader," ujar Andika Perkasa saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Andhika Perkasa akan didampingi Hendrar Prihadi, Kepala LKPP RI. Sebelumnya Hendi adalah Wali Kota Semarang yang dinilai sukses membawa perubahan di kota Semarang.

Hendi mengaku siap menjalankan tugas mendampingi Andhika Perkasa dan akan berjuang meyakinkan masyarakat Jawa Tengah untuk memilih yang terbaik.

"Yang paling penting adalah edukasi kepada publik. Politik bukan hanya kalah menang, namun bagaimana mengelola kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat. Dan bagaimana menaati konstitusi yang sudah disepakati bersama," kata Hendi.

Hendi merupakan kader PDI Perjuangan yang menapak karier dari nol. Ia tetap setia menjaga komitmen dan etika politik, termasuk ketika PDI Perjuangan berada di luar kekuasaan selama 10 tahun.

Sementara itu Jendral (purn) Andhika Perkasa adalah mantan Panglima TNI. Ia termasuk anggota TNI yang berpikiran moderat dengan perubahan. Ia konsisten menjaga netralitas saat menjadi Panglima, dan baru terjun ke politik setelah pensiun.

"Saya mengantongi KTA PDIP sejak setahun lalu," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini