Liputan6.com, Palembang - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon (paslon), yakni Slamet Somosentono-Alfi N Rustam dan Askolani-Netta Indian.
Di hari pertama pendaftaran Pilkada Banyuasin, paslon lintas generasi Slamet Somosentono-Alfi N Rustam (Selfi) sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuasin, pada Selasa (27/8/2024) sore.
Pada Selasa pagi, paslon Selfi menggelar deklarasi di Graha Sedulang Setudung di Pangkalan Balai Banyuasin Sumsel, yang dihadiri para pendukung dan koalisi partai politik (parpol).
Advertisement
Ada delapan parpol yang mendukung paslon Selfi, yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Baca Juga
Setelah deklarasi, paslon Selfi langsung menuju ke kantor KPU Banyuasin dengan pawai motor gede (moge) dan disambut tarian daerah di depan kantor KPU Banyuasin Sumsel.
Seluruh dokumen pendaftaran Pilkada Banyuasin sudah diserahkan oleh tim KPU Banyuasin, yang disaksikan oleh Bawaslu Banyuasin dan saksi dari tiap parpol pendukung.
Bakal calon (balon) Bupati Banyuasin Slamet Somosentono sendiri merupakan calon petahana, yang dulunya menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Banyuasin mendampingin Bupati Banyuasin Askolani, yang kini memilih menjadi pesaing di Pilkada Banyuasin.
Slamet Somosentono berjanji, jika terpilih lagi di Pilkada Banyuasin, dia akan merealisasikan berbagai program pendukung kesejahteraan rakyat, termasuk di sektor pertanian.
“Dalam masa 100 hari kepemimpinan nanti, saya akan menghibahkan 3 unit ekskavator di tiap kecamatan dan tidak hutang,” ujarnya, saat ditulis Rabu (28/8/2024).
Dia juga berjanji akan segera memperbaiki jembatan-jembatan yang rusak di berbagai daerah di 21 kecamatan di Banyuasin Sumsel. Serta memperbaiki saluran air bersih, dari Kecmatan Betung, Banyuasin III, Sembawa, Talang Kelapa, Rambutan, Mariana hingga ke pelosok pedesaan.
Slamet Somosentono juga berjanji akan membayar gaji para Rukun Tetangga (RT) hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) secara tunai, tanpa mencicil atau menunggak.
Jika program tersebut tidak terealisasi dalam 1-3 tahun masa jabatan mereka sebagai Bupati-Wabup Banyuasin, Slamet Somosentono akan menanggalkan posisinya sebagai Bupati Banyuasin periode 2025-2030.
“Jika tidak selesai dalam 1,2,3 tahun (masa jabatan), saya berhenti jadi bupati,” ujar Slamet Somosentono.
Baby Boomer dan Milenial
Selama menjadi Wabup Banyuasin, dia mengakui hanya menjadi pejabat cadangan atau ‘ban serep’ saja, sehingga banyak inisiatifnya yang tidak tersampaikan, terutama di sektor pertanian, air bersih dan pelayanan ke masyarakat.
Lahir di tahun 1950, Slamet kini sudah berusia 72 tahun yang masuk generasi Baby Boomer, sedangkan pasangannya Alfi N Rustam baru berusia 29 tahun yang masuk golongan generasi Z atau milenial.
Walau berpasangan dengan lintas generasi, Slamet lebih tertarik menggandeng Alfi N Rustam jauh lebih muda. Menurutnya, sosok milenial dari Alfi N Rustam membuat hubungan mereka berimbang.
Slamet yang lahir lebih dulu yang mempunyai pengalaman luas di perpolitikan dan pemerintahan, diimbangi Alfi yang berjiwa milenial yang mampu mengikuti perkembangan zaman.
“Saya berasal dari zaman jadul tapi punya semangat luar biasa, pasangan saya generasi milenial. Visi misi kami jadi luar biasa,” ucapnya.
Calon Wabup Banyuasin Alfi N Rustam pun mengamini ucapan Slamet Somosentono. Menurutnya, pengalaman Slamet yang luar biasa di lapangan dan dia juga merupakan orang teknik yang punya segudang pengalaman di lapangan, membuat kolaborasi mereka kian apik.
“Pak Slamet adalah orang yang bijak dan kami kerja di lapangan. Jadi (saya) bukan serep, tetapi kolaborasi. Namun apapun ceritanya, tetap pengampil keputusan adalah bupati untuk di Banyuasin,” katanya.
Advertisement
PKN Merapat
Yang menarik dari deklarasi paslon Selfi, yakni adanya lambang PKN, yang akhirnya merapat menjadi parpol non-parlemen yang mendukung.
Sebelumnya, PKN disebut-sebut mendukung paslon rival Askolani-Netta Indian. Ternyata di detik-detik terakhir, PKN memilih merapat ke paslon Selfi.
Alfi berkata, sebenarnya merapatnya PKN sudah diketahuinya beberapa hari sebelum deklarasi. Tapi keputusan finalnya adalah satu hari sebelum deklarasi digelar.
"DPP PKN juga telah mengeluarkan BKWK untuk pasnagan Selfi. Itu pertimbangan internal mereka, mungkin memiliki pertimbangan atau melihat hasil survei hingga akhirnya mendukung kita," ujarnya.
Sebelumnya, beredar poster balon Bupati Banyuasin Askolani dengan lambang PKN yang diduga memberi dukungan ke paslon yang disingkat Asta.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pimnas PKN Haikal Hasan membantah dukungan ke Asta. Dia juga meminta agar logo PKN tidak disalahgunakan sebelum surat keputusan resmi PIMNAS PKN keluar untuk dukungan parpol.
"Perlu kami sampaikan, PIMNAS PKN belum menentukan siapapun yang akan didukung dalam Pilkada Banyuasin mendatang. Menyalahgunakan logo PKN kami nilai tidak elok, apalagi mendahului keputusan pusat," katanya.