Sukses

Usung Konsep 'Blackpink', Bakal Calon dari Petahana Naik Kuda Daftar ke KPU Palembang

Bakal calon Wako-Wawako Palembang Fitrianti Agustinda-Nandriani datang ke KPU Palembang menaiki dua ekor kuda untuk menyerahkan dokumen persyaratan mengikuti Pilkada Palembang Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) diramaikan dengan poster-poster dari tiga pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).

Ketiga balon Pilkada Palembang tersebut yakni Yudha Pratomo Mahyudin-Baharudin, Fitrianti Agustinda-Nandriani, dan Ratu Dewa-Prima Salam.

Dari poster ketiga bakal calon (balon) pilkada yang tersebar di berbagai sudut Kota Palembang, bakal calon Wali Kota-Wakil Wali Kota (Wawako) Fitrianti-Nandriani yang mengusung konsep unik.

Sebelum digandeng oleh Fitrianti Agustinda, calon yang juga eks Wawako Palembang, poster Nandriani dipasang di banyak tempat di Kota Palembang. Dia mengusung jargon ‘Ibu Kita Menata Ibu Kota’.

Berkolaborasi dengan Fitrianti, paslon dua perempuan tersebut berganti konsep poster. Menggunakan warna mencolok yakni hitam dan pink cerah seperti ikon warna Kpop Blackpink, yang membuat posternya berbeda dari dua pesaingnya.

Di hari pertama pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang, Yudha-Bahar yang sudah menyerahkan berkas untuk maju di Pilkada Palembang. Mereka menggunakan sepeda menuju ke KPU Palembang, Selasa (27/8/2024).

Lain lagi dengan Fitrianti-Nandriani yang disebut dengan julukan ‘Dua Srikandi’. Balon di Pilkada Palembang ini menuju ke KPU Palembang menggunakan dua ekor kuda jenis G bernama Jethro dan Flash Jordan, Rabu (28/8/2024).

Kedua kuda yang berusia 6-7 tahun tersebut, dipinjam dari area wisata 3Dstable milik Ratu Tenny Leriva, anak balon Gubernur Sumsel 2025-2030 Herman Deru, yang berlokasi di Gandus Palembang Sumsel.

Sama seperti ikon posternya, Fitrianti Agustinda menggunakan pakaian serba hitam dengan syal hitam pink. Sedangkan Nandriani, memakai jas dan kerudung berwarna pink dengan tambahan setelan hitam.

Mereka langsung mendaftarkan diri di KPU Palembang dan menjadi balon Wako-Wawako Palembang kedua yang sudah menyerahkan dokumen persyaratan.

Balon Wako Palembang Fitrianti Agustinda berkata, mereka sudah menggelar deklarasi sekaligus pengukuhan tim pemenangan Pilkada Palembang. Dia juga mengungkapkan alasannya menggunakan ikon warna ‘Blackpink’ sebagai sarana publikasinya.

“Tadi dari depan KPU jalan (ke KPU Palembang) naik kuda. Untung aman-aman saja, agak deg-degan naik kuda. Ini hanyalah sekedar kostum (hitam pink) untuk penyemangat kondisi yang ada. Untuk memastikan saya hadir sebagai Wako Palembang dan Nandriani hadir sebagai Wawako Palembang untuk kaum generasi Z,” katanya.

 

2 dari 3 halaman

Wawako 2 Periode

Walau sudah menjadi Wawako Palembang selama dua periode, Fitrianti terus membahas tentang permasalahan yang harus diatasi, seperti kemacetan, banjir, lingkungan kumuh, kemiskinan, pengangguran, kesehatan dan mendukung peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Menjalani 7,5 tahun sebagai Wawako Palembang, dia merasa selama ini bukan menjadi pejabat yang bisa mengambil keputusan dan kebijakan, dalam mengatasi berbagai permasalahan di Palembang, terkhusus banjir yang menjadi langganan di beberapa titik Kota Palembang.

Dia juga berjanji akan mengoptimalkan pelayanan kesehatan, terutama warga Palembang tidak kesulitan untuk mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS), cukup dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kendati program KTP untuk akses kesehatan yang sudah dicanangkan pemerintah pusat, tapi balon Wako-Wawako Palembang ini akan memaksimalkan KTP untuk akses kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

3 dari 3 halaman

Pendatang Baru

“Kita akan melakukan pembangunan merata di 18 kecamatan dan 107 kelurahan. Kalau pembangunan dilakukan Insya Allah seluruh permasalahan tadi betul2 akan terurai. Kami fokus pendidikan dan pelayanan kesehatan,” katanya.

“Kita akan melakukan pembangunan merata di 18 kecamatan dan 107 kelurahan. Kalau pembangunan dilakukan Insya Allah seluruh permasalahan tadi betul2 akan terurai. Kami fokus pendidikan dan pelayanan kesehatan. Tidak akan ada lagi yang putus sekolah,” katanya.

Sementara, Nandriani merespon terkait sosoknya yang belum terlalu dikenal di masyarakat Palembang. Alasannya turun di kontestasi pilkada tersebut, karena ingin mengabdi ke masyarakat.

“Diri sendiri memang sudah cukup, tapi tidak cukup kalau tidak membantu sesama. Saya pengusaha, tapi tidak ada salahnya anak muda ikut andil mendampingi Fitrianti. Kami didukung oleh parpol PKB, PAN, Nasdem dan Perindo,” ucapnya.