Liputan6.com, Surabaya - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dipastikan akan mengusung Tri Rismaharini atau Risma untuk menantang Khofifah pada Pilkada Jatim 2024.
Risma yang juga Mensos itu akan duet dengan KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang menjadi wakilnya.
Baca Juga
Keduanya akan mendaftar ke KPU Jatim hari ini, Kamis (29/8/2024) malam.
Advertisement
"Sekitar pukul 19.30 WIB," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari Bisowarno, Kamis.
Nantinya pendaftaran pasangan ini akan berangkat ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim diiringi kirab budaya dengan mengambil titik awal dari Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, yang terletak di Jalan Kendangsari Industri, Surabaya.
Pada kesempatan sebelumnya, Untari mengungkapkan, PDIP ingin menyuguhkan kombinasi 'semangka' pada Pemilihan Gubernur Jatim 2024. Kombinasi semangka merupakan istilah dalam politik yang berarti perpaduan antara nasionalis-religius yang diidentikkan dengan Nahdlatul Ulama (NU).Â
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Deni Wicaksono  mengaku  optimistis pada pasangan Risma-Gus Hans tersebut.
"Bismillah," ungkap Deni yang membidangi pemenangan Pemilu ini.Â
Pasangan Risma-Gus Hans pada akhirnya menjadi jawaban sosok untuk menantang pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Pilkada Jatim. Calon lain yang akan berkontestasi adalah Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim yang diusung PKB.
Juru Bicara Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim 2018
Diketahui Gus Hans merupakan Juru Bicara tim kampanye Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim 2018. Gus Hans merupakan tokoh muda NU yang juga pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang.
Lahir di Jombang pada 23 Maret 1976, Gus Hans merupakan putra dari pasangan KH As’ad Umar dan Hj. Azah As’ad. Sejak muda, ia sudah aktif dalam organisasi, salah satunya saat masih kuliah di jurusan Hubungan Internasional, UPN Jogjakarta.
Tidak hanya berhenti di pendidikan S1, Gus Hans melanjutkan studinya dan meraih gelar S2 di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sebagai tokoh santri, Gus Hans memiliki peran penting dalam komunitas santri nasional. Dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), sebuah organisasi yang memiliki pengaruh besar di kalangan pesantren.
Selain itu, Gus Hans juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jawa Timur pada periode 2014-2018.
Advertisement