Liputan6.com, Bandung - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tak satu gerbong pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024. Sejumlah partai terbelah di antara pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
PKS, NasDem, dan PPP telah mengusung pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang sudah mendaftar ke KPU Jabar pada hari terakhir masa pendaftaran, Kamis, 29 Agustus 2024.
Baca Juga
Sementara, bagian lain dari KIM Plus telah lebih dulu mengusung dan menyatakan dukungannya pada pasangan Dedi Mulayadi dan Erwan Setiawan, ada Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Advertisement
Selain itu, didukung partai non-parlemen seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Garuda, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Ummat, Perindo, PKN, Hanura, dan Partai Buruh.
Perihal kondisi KIM Plus di Jawa Barat, Ahmad Syaikhu menanggapi dengan santai. Ia berpendapat, kondisi politik di pusat memang kerap berbeda dengan yang terjadi di daerah.
"KIM ini kami bekerja sama di tempat-tempat yang kami prioritaskan tentu yang tadi sudah disepakati adalah di DKI," ujar Syaikhu saat memberikan keterangan resmi usai mendaftarkan diri di KPU Jabar, Kamis (28/8/2024).
Dia menyampaikan, tidak hanya di Jawa Barat, perbedaan arah dukungan partai juga terjadi di sejumlah wilayah pemilihan lain seperti di Banten. Sehingga kondisi kini di Jabar pun dianggap lazim saja.
"Di DKI kita sepakat bahwa seluruhnya mengusung Pak Ridwan Kamil dan Suswono pasangan Rido. Ya tapi untuk daerah-daerah yang lain tentu ini juga diberi agar lebih leluasa sehingga di Banten berbeda juga ya termasuk di Jawa Barat," katanya.
Dalam sudut pandangan lain, kata Syaikhu, kondisi itu justru bisa menguntungkan KIM. "Jadi kalaupun ada dari KIM plus yang kemudian maju bersama-sama harapannya adalah siapapun yang maju Insya Allah KIM-KIM juga yang menang. Jadi enggak ada masalah Insya Allah," kata dia.