Sukses

Karhutla Kembali Landa Kawasan Gunung Bromo, Petugas Gabungan Dikerahkan untuk Pemadaman

BPBD Lumajang membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di Desa Argosari dan Ranupani

Liputan6.com, Surabaya - Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) kembali terjadi di kawasan Gunung Bromo. Kali ini karhutla terjadi di Blok Pusung Buntung, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Sebanyak 25 orang tim pemadam dari personel Seksi PTN Wilayah III dan MPA Argosari dikerahkan untuk menjinakkan api.

Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS Hendra Wisantara menjelaskan kepulan asap kali pertama terdeteksi, pada Minggu (1/9) sekitar pukul 17.00 WIB, di Gunung Ebeng-Ebeng Argosari.

Petugas Resort PTN Seduro dan MPA Argosari kemudian melakukan pemantauan dari Puncak B29.

"Kondisi hari sudah malam dan lokasi yang curam serta bertebing akan sangat berisiko jika dilakukan pemadaman malam hari. Tetapi tim melakukan pemantauan dan menyiapkan peralatan kebakaran untuk keesokan harinya," ujarnya, Selasa (3/9/2024).

Lebih lanjut, kata dia setelah diberangkatkan Selasa, pada sekitar pukul 11.42 regu pemadam berhasil memadamkan api yang menuju ke arah Gunung Jantur.

Setelahnya petugas membuat sekat bakar untuk mencegah pelebaran area cakupan api ke arah Lembah Watangan Bromo.

"Sedangkan Api yang berada di Gunung Ebeng-Ebeng, koordinat 7°59'10.9" S, 112°59'09.8" E berada dilokasi jurang belum bisa dipadamkan, karena akses menuju ke sangat lokasi sulit dan terjal," ujarnya.

Kemudian, kata dia pada hari ini tim kembali melakukan upaya pemadaman di lokasi tersebut.

"Saat ini sebagian titik api sudah mulai padam, untuk memastikan api benar-benar padam tim melakukan pemantauan dan mop-up di sekitar lokasi," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan pendataan pada luasan lahan yang terdampak kebakaran itu.

"Nanti diukur pada saat pulbaket," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BPBD Lumajang Bantu Pemadaman

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di Desa Argosari dan Ranupani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kami mendapat laporan bahwa pada Minggu (1/9) pukul 16.30 WIB telah terjadi kebakaran hutan di area TNBTS yang berada di Desa Argosari, Kecamatan Senduro," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang Yudi Cahyono, di Lumajang, Selasa.

Kemudian keesokan harinya pada Senin (2/9) terjadi kebakaran hutan di area TNBTS tepatnya di kawasan Ayak-Ayak yang berada di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana BPBD Lumajang melaksanakan kordinasi lanjutan di kantor bidang ResortTNBTS Desa Karanganom, Kecamatan Senduro untuk mengkaji kejadian kebakaran. Terdapat 2 titik yang masih dalam pemantauan," tuturnya.

Menindaklanjuti hasil koordinasi tersebut, lanjut dia, dibagi menjadi 2 tim untuk melakukan monitoring di wilayah Desa Argosari dan Desa Ranupani, namun informasi terbaru bahwa titik api berangsur padam di wilayah Ayak-Ayak.

"Beberapa kendala di lapangan dalam pemadaman karhutla tersebut di antaranya kondisi angin kencang, beberapa pohon mengandung minyak, seperti pinus, sehingga pemadaman memakan waktu lama, jalur menuju lokasi titik api tidak terjangkau, dan jalur terlalu curam," katanya.

Baca juga: Petugas gabungan padamkan karhutla di Blok Pusung Buntung kawasan TNBTS

Yudi mengatakan untuk luasan lahan hutan terbakar belum bisa diketahui berapa hektare dan pihak TNBTS sudah melakukan pemetaan udara via drone untuk laporan lanjutan dan konversi lanjutan.

"Beberapa tanaman yang terbakar antara lain rumput alang-alang, tetehan, krunyu, pohon akasia, pinus, dan cemara. Kondisi titik api di area Ebeng-Ebeng Desa Argosari dan area Ayak-Ayak Desa Ranupani masih menyala," ujarnya.

Ia menjelaskan penyebab dan luasan lahan terbakar masih dalam asesmen TNBTS, kemudian titik api jauh dari permukiman warga, jajaran TRC PB dan TNBTS siaga di Desa Argosari dan Desa Ranupani, petugas juga kesulitan mendapatkan air karena jarak sumber mata air untuk dilakukan pembasahan sangat jauh, serta cuaca berkabut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.