Sukses

Ibu Almarhumah Aulia Risma Mengadu ke Polda Jateng

Kasus Aulia Risma, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang yang meninggal diduga bunuh karena perundungan terus bergulir.

 

Liputan6.com, Semarang - Kasus Aulia Risma, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang yang meninggal diduga bunuh karena perundungan terus bergulir. Terakhir, ibu Aulia Risma, melapor ke Polda Jateng.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto di Semarang, Rabu (4/9/2024), membenarkan pelaporan yang dilakukan di SPKT Polda Jawa Tengah itu.

"Ibu didampingi kuasa hukum serta petugas dari Itjen Kementerian Kesehatan," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, laporan ke polisi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang diduga dialami almarhumah Aulia.

Namun, Artanto belum bisa memastikan dugaan pidana yang dilaporkan ke polisi tersebut serta terlapornya.

"Masih berproses, selanjutnya akan dianalisa," katanya.

Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menyampaikan hasil investigasi terkait dugaan perundungan yang terjadi PPDS Undip Semarang yang berada di RS Kariadi Semarang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Investigasi Kemenkes

Artanto mengatakan hasil investigasi dari Kemenkes tersebut merupakan bukti petunjuk untuk mendalami perkara tersebut.

"Sebagai petunjuk, namun harus ada laporan polisi yang disampaikan," katanya.

Ia menambahkan hasil investigasi Kemenkes tersebut sebagai dasar untuk melakukan pendalaman perkara tersebut.

Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.