Liputan6.com, Jakarta - Kualitas tidur yang baik adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Selain durasi tidur, posisi tidur juga memainkan peran penting dalam menentukan seberapa nyenyak tidur Anda dan dampaknya pada tubuh.
Tidak ada satu posisi tidur yang cocok untuk semua orang. Posisi tidur terbaik adalah yang membuat Anda merasa nyaman dan mendukung kesehatan tulang belakang serta pernapasan.
Baca Juga
Jika Anda mengalami masalah tidur atau nyeri kronis, pertimbangkan untuk mengubah posisi tidur Anda dan konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk rekomendasi yang lebih spesifik.
Advertisement
Memahami manfaat dan risiko dari setiap posisi tidur dapat membantu Anda membuat pilihan yang lebih baik untuk kesehatan jangka panjang. Tidur yang baik bukan hanya tentang berapa lama Anda tidur, tetapi juga tentang bagaimana Anda tidur.
Berikut beberapa posisi tidur yang umum dan bagaimana masing-masing dapat memengaruhi kesehatan Anda yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Tidur Terlentang (Posisi Supine)
Tidur terlentang dianggap sebagai salah satu posisi tidur terbaik untuk kebanyakan orang. Dalam posisi ini, tubuh berbaring rata di punggung dengan tangan di samping atau di atas dada. Posisi ini memiliki beberapa manfaat.
Posisi ini memungkinkan kepala, leher, dan tulang belakang berada dalam posisi netral, sehingga mengurangi risiko nyeri punggung dan leher. Kemudian juga mengurangi kerutan wajah, karena wajah tidak menempel pada bantal, posisi ini membantu mencegah munculnya garis-garis halus dan kerutan pada kulit wajah.
Jika kepala Anda sedikit diangkat dengan bantal, posisi terlentang dapat membantu mencegah refluks asam dan gangguan pencernaan. Namun, bagi orang yang mendengkur atau memiliki sleep apnea, posisi ini mungkin tidak ideal, karena dapat memperburuk kondisi tersebut.
2. Tidur Miring (Posisi Lateral)
Tidur miring adalah posisi tidur yang paling umum dan sering direkomendasikan oleh para ahli kesehatan. Terdapat dua jenis tidur miring, yakni tidur miring ke kanan dan tidur miring ke kiri.
Posisi tidur miring ke kiri, sering direkomendasikan bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan atau refluks asam, karena gravitasi membantu mencegah isi lambung naik ke kerongkongan. Selain itu, tidur miring ke kiri juga baik untuk wanita hamil karena meningkatkan aliran darah ke janin.
Kemudian posisi tidur miring ke kanan, posisi ini dapat membantu mengurangi tekanan pada hati dan membantu meringankan gejala sleep apnea ringan.
Posisi tidur miring juga baik untuk menjaga jalan napas tetap terbuka, sehingga mengurangi risiko mendengkur dan gangguan pernapasan lainnya.
Â
3. Tidur Tengkurap (Posisi Prone)
Tidur tengkurap, di mana Anda tidur dengan perut menghadap ke bawah, adalah posisi yang paling tidak disarankan oleh para ahli. Posisi ini dapat memberikan tekanan pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung serta leher.
Selain itu, posisi ini juga dapat mempersempit jalan napas, yang menyebabkan sulit bernapas dan meningkatkan risiko mendengkur. Namun, bagi beberapa orang, terutama yang mendengkur, tidur tengkurap bisa menjadi satu-satunya posisi yang membuat mereka nyaman karena membantu membuka jalan napas.
4. Posisi Fetal
Posisi fetal adalah variasi dari posisi tidur miring di mana lutut ditarik ke arah dada dan tubuh sedikit melengkung. Posisi ini populer di kalangan wanita, terutama selama kehamilan. Posisi ini menawarkan beberapa manfaat:
Posisi fetal dapat membantu mengurangi tekanan pada punggung bawah dan memperbaiki sirkulasi darah ke janin selama kehamilan. Selain itu posisi ini juga bisa membantu mengurangi risiko sleep apnea ringan.
Namun, tidur dalam posisi fetal yang terlalu kencang dapat membatasi pernapasan diafragma dan menyebabkan kekakuan pada sendi.
5. Posisi Tidur yang Perlu Dihindari
Meskipun setiap orang memiliki preferensi tidur yang berbeda, ada beberapa posisi yang perlu dihindari jika Anda ingin menjaga kesehatan tulang belakang dan kualitas tidur yang optimal.
Posisi tidur tengkurap, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adalah salah satunya. Tidur dengan bantal yang terlalu tinggi atau rendah juga dapat menyebabkan nyeri leher dan punggung.
Advertisement