Liputan6.com, Bogor Casting atau seleksi pemain untuk pembuatan film berjudul Delapan Sahabat dimulai. Film mengisahkan patriotisme, kepahlawanan, dan semangat juang para pejuang kemerdekaan pada perang 10 November 1945 di Surabaya.
Perang tersebut melibatkan seluruh pemuda, rakyat Indonesia dari berbagai suku, dan agama di nusantara. PT Golden Picture Survival Indonesia selaku produsen film dengan ide cerita Prabowo Subianto, menjalin kerja sama Universitas Pertahanan (UNHAN).
Sebagai universitas yang terkait langsung dengan gendre film, mengingat hampir semua adegan kemiliteran, disiplin ilmu, dan nilai-nilai kebangsaan dalam film ini, diajarkan di kampus yang berada di bawah naungan Kementrian Pertahanan Indonesia tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Selain 250 Kadet UNHAN yang dengan antusias turut dalam seleksi pemain yang digelar pada Sabtu, 7 September 2024, yang berlokasi di Gedung Merah Putih, Kampus UNHAN, Sentul, Bogor, tidak kurang dari 20 mahasiswa dan mahasiswi asal Palestina turut serta dalam casting.
"Mengingat kebutuhan pemain dalam film kolosal yang menyuguhkan kisah kepahlawanan, percintaan, drama, dan keahlian dalam perang ini, maka kami membutuhkan banyak pemain berwajah Eropa dan Jepang," kata Sutrada Delapan Sahabat, Jaya Tamalaki, dalam keterangan diperoleh, Minggu (8/9/2024).
"Dalam kisah ini, Indonesia harus berhadapan dengan pihak sekutu yang didominasi oleh orang-orang Eropa, India, dan Jepang. Karena alasan itulah, kami berterimakasih setinggi-tingginya kepada Pak Rektor dan Pihak UNHAN beserta jajarannya, dengan semangat yang sama, menyediakan pemain serta fasilitas yang kami butuhkan," ungkapnya.
Keberadaan Mahasiswa Palestina Sangat Membantu
Andi Bashar, selaku Eksekutif Produser, didampingi Puji Damayanti, Sekretaris, menyebut, keberadaan para mahasiswa dan mahasiswi asal Palestina di UNHAN sangat membantu pihaknya dalam mencari pemain berawajah Eropa.
"Tak hanya itu, dengan melibatkan mereka, setidaknya dapat menjadi bagian dari dukungan kita terhadap perjuangan rakyat Palestina yang sedang menghadapi perang berkepanjangan saat ini," ucapnya.
Catur P Sulystiawan, yang mengepalai seleksi pemain, menyampaikan keterharuannya melihat antusias para calon pemain ketika mengikuti seleksi yang melelahkan. Mereka dimudahkan dengan kecerdasan dan IQ para Kadet UNHAN, sehingga para kreator tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam mengarahkan mereka.
"Dengan kemampuan Bahasa Indonesia para mahasiswa asal Palestina yang turut dalam seleksi ini, juga sangat membantu komunikasi kami dengan mereka," sebutnya.
Advertisement
Bantuan Tanpa Pamrih
Jaya Tamalaki dan kawan-kawan juga mengagumi kerja keras serta bantuan tanpa pamrih dari berbagai pihak yang terlibat dalam casting untuk pembuatan Film Delapan Sahabat.