Sukses

Hari UMKM Nasional 2024 di Palembang, Menteri Teten: UMKM Jadi Dewa Penolong

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapreasiasi peran UMKM dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Liputan6.com, Palembang - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menggelar Puncak UMKM Nasional di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang selama empat hari, 5-8 September 2024.

Puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan produk-produknya di event tersebut. Di tiap malam, ada penampilan artis ibu kota, mulai dari Feby Putri, Iwan Fals hingga Yovie and The Nuno.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berkata, pemerintah berterima kasih kepada pelaku UMKM di Indonesia, yang berkontribusi besar terhadap peningkatan perekonomian negara.

“Kontribusi PDB 60 persen dan 71 persen membuka lapangan kerja. Dalam setiap krisis ekonomi, UMKM menjadi dewa penolong. Karena itu, pemerintah ingin berbagi kemudahan bagi UMKM, mulai dari akses pembiayaan dan kebijakan afirmasi pemerintah, yang bisa memberikan banyak manfaat bagi UMKM,” ujarnya, saat ditulis Minggu (8/9/2024).

Menurutnya, tingkat pengangguran dengan de-industrialisasi mau tidak mau harus diserap oleh UMKM. Sehingga pemerintah ingin memperbesar kue ekonomi UMKM di Indonesia. Apalagi semakin banyak kompetisi UMKM. Jika tidak diperbesar, akan ada penurunan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

KemenkopUKM memahami betul peningkatan daya saing UMKM, dengan melibatkan hilirisasi dan industrialisasi, sehingga UMKM tidak lagi dilihat sebagai ekonomi pinggiran. Terlebih dalam menyiapkan Indonesia sebagai negara maju di 2045 mendatang.

“Bisa saja diperbaiki dengan masuknya industri manufaktur yang lebar, dengan memperkuat UMKM kita. Saat ini UMKM memang harus mengalami transformasi dan inovasi. Saya sudah bicara di DPR RI, dalam perkembangan, justru penguatan UMKM dalam hilirasi dan industrialisasi jadi unggulan Indonesia ke depan,” katanya.

Menteri Teten juga merespon panjangnya rantai distribusi yang menyulitkan UMKM di daerah berkembang. Menurutnya, UMKM di Indonesia berbeda dengan di banyak negara, walaupun struktur ekonominya sama, seperti di Jepang, Korea, Singapura dan Tiongkok.

UMKM di Indonesia dinilainya agak berbeda, kendalanya yakni tidak produktif, banyak keterlibatan informal, tidak terhubung dengan market dan rantai pasok. Hal tersebut yang jadi problem selama ini.

“Solusinya harus diperbaiki ekosistemnya termasuk kelembagaan. Kami ingin melakukan korporitisasi dalam multi pihak, yang terhubung dengan pembiayaan dan market. Baru nanti kita selesaikan masalah,” ucapnya.

Ada lima fondasi agar UMKM bisa bernilai tambah dan produktivitas tinggi. Yakni dengan meningkatkan rasio kewirawusahaan nasional terencana, melalui inisiasi Enterpreuner Hub.

Lalu, penguatan skala Usaha Mikro Kecil melalui korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi. Fondasi ketiga adalah penguatan inovasi dan teknologi dalam skema rantai pasok industri, melalui Rumah Produksi Bersama yang dikelola oleh koperasi.

"Kita juga ingin meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM melalui Layanan Rumah Kemasan. Serta inovasi pembiayaan melalui KUR Kluster, Credit Scoring dan pembiayaan koperasi sektor rill melalui LPDB-KUMKM," ucapnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumsel Elen Setiadi berkata, perkembangan UMKM di Sumsel menunjukkan peningkatan. Di bidang non-pertanian saja ada lebih dari 512.000 UMKM dan 1,2 juta UMKM di sektor pertanian.

 

2 dari 3 halaman

UMKM di Sumsel

Berdasarkan Online Single Submission (OSS) per 4 Agustus hingga 5 September 2024 izin usaha UMKM yang telah diterbitkan di Sumsel mencapai 212.018 pelaku usaha dan telah menyerap 3,3 juta pekerja di Sumsel.

Elen terus mengajak pelaku UMKM yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk segera memdaftarkan usahanya, sejalan dengan upaya Pemerintah melalui Undang-Undang (UU) UMKM maupun UU Cipta Kerja (Ciptaker), kemudahan berusaha, pemberdayaan dan pelindungan UMKM melalui perizinan tinggal cukup dengan NIB.

“Kami ingin minta fasilitas dari pemerintah dan dukungan dari KemenkopUKM untuk mendorong UMKM Sumsel bisa naik kelas. Itu yang kami usahakan. Potensi sekarang adalah UMKM di bidang pariwisata, makanan dan kerajinan. Terutama pariwisata di Kota Palembang,” ucapnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel sekaligus Ketua Panitia Penyelenggaraan Puncak Hari UMKM Nasional 2024 Amiruddin merinci, dalam event tersebut turut terlibat sebanyak 90 UMKM, 35 stand kuliner, 13 UKM binaan BUMN/Swasta, 20 stand fesyen, 37 stand binaan KemenKopUKM, dengan total sebanyak 105 tenda booth UMKM.

“Tak hanya pameran, dalam rangkaian perayaan Puncak Hari UMKM Nasional 2024 juga dilaksanakan Rapat Koordinasi Lintas Sektor, hingga MoU bersama LPDB-KUMKM dan pendampingan inkubasi UMKM,” katanya.

3 dari 3 halaman

Penghargaan untuk Ogan Ilir

Dalam kesempatan yang sama juga diberikan penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI, kepada 10 tokoh yang berjasa dalam pembangunan koperasi dan UMKM selain juga diberikan Penghargaan atau Tanda Jasa Bakti Koperasi dan UMKM.

Salah satu penerima penghargaan adalah Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, yang menerima penganugerahan Tanda Jasa Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2024, yang diberikan langsung oleh Menteri KemenkopUKM.

Panca Wijaya Akbar bersyukur karena peran dari berbagai sektor, termasuk Kepala Dinas UKMK dan PKK Ogan Ilir, akhirnya dia mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir berhasil memboyong penghargaan tersebut.

Dia bertekad akan semakin menghidupkan kembali potensi kerajinan lokal, untuk bisa diangkat ke tingkat provinsi Sumsel hingga nasional.

“Pemkab Ogan Ilir memfasilitasi UMKM untuk memasarkan produk-produknya di tingkat nasional. Yang paling utama yakni kain gebeng dan kuliner. Apalagi hak paten pindang pegagang dan kuliner lainnya khas Ogan Ilir,” ucapnya.

Simaklah video pilihan berikut ini: