Sukses

Profil Eddy Hartono, Resmi Dilantik Jadi Kepala BNPT

Irjen Pol Eddy Hartono telah resmi dilantik menjadi Kepala BNPT pada Rabu (11/9/2024). Berikut profil singkat, perjalanan karier, hingga harta kekayaannya.

Liputan6.com, Bandung - Irjen Pol Eddy Hartono telah resmi dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada Rabu (11/9/2024). Pelantikannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Pelantikannya merujuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 124/TPA Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Diketahui, Irjen Pol Eddy Hartono telah resmi menjadi Kepala BNPT dan menggantikan Rycko Amelza. Melalui acara pelantikannya Eddy Hartono juga membacakan sumpah jabatan dan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah.

Melansir dari Antara, setelah resmi dilantik sebagai Kepala BNPT, Irjen Pol Eddy Hartono menyebutkan bahwa ia berkomitmen dalam menyelesaikan seluruh amanah dari Presiden Jokowi setelah menjabat dalam posisi tersebut.

Eddy juga mengatakan bahwa terdapat tiga aspek utama dalam pencegahan terorisme yaitu kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, hingga deradikalisasi. Kemudian juga akan melanjutkan strategi yang telah ditetapkan oleh pejabat sebelumnya.

“Kami akan meneruskan apa yang sudah ditorehkan oleh pejabat sebelumnya. Intinya, BNPT akan berperan sebagai koordinator untuk menyinergikan kementerian dan lembaga dalam upaya pencegahan terorisme,” ujarnya.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa negara harus hadir secara aktif dalam upaya pencegahan terorisme. Kemudian berharap penanggulangan terorisme di Indonesia bisa berlangsung dengan baik dan efektif.

2 dari 4 halaman

Profil Eddy Hartono

Eddy Hartono diketahui lahir pada Mei 1967 dan merupakan seorang lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1990. Pria berusia 57 tahun itu memiliki pengalaman dalam bidang Reserse dan pernah mengisi sejumlah jabatan strategis.

Kariernya dalam dunia kepolisian dimulai sebagai penyidik Sub Direktorat V Siber Direktorat Tindak Pidana Eksus Badan Reserse Kriminal Polri pada 2008. Lalu diangkat menjadi Kapolres Hulu Sungai Selatan Polda Kalimantan Selatan satu tahun kemudian.

Pada tahun 2017 dia juga pernah menjabat menjadi Kepala Bidang Investigasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri. Setahun kemudian, Eddy Hartono diberikan amanah untuk menjadi Kepala Densus 88 Polri.

Eddy juga masuk dalam BNPT Republik Indonesia pada tahun 2018 hingga 2021 dengan jabatan pertamanya di Lembaga Penanggulangan Terorisme sebagai Direktur Pembinaan Kemampuan Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI.

3 dari 4 halaman

Diangkat Jadi Kepala BNPT

Melansir dari situs resmi BNPT, Eddy Hartono purnatugas dari jabatan sebelumnya pada 1 Oktober 2021. Kemudian berdinas di Lemdiklat Sespim Polri sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I.

Melalui dinas tersebut, Eddy berperan untuk melakukan pembinaan dan pengembangan pendidikan bagi personel Polri. Kemudian setelah menjabat di Lemdiklat Sespim Polri ia ditunjuk menjadi Kepala BNPT.

Terlepas dari riwayat jabatannya, Eddy Hartono juga pernah meraih penghargaan sebagai polisi. Ia mendapatkan tanda jasa Bintang Bhayangkara Pratama pada tahun lalu atas dedikasi dan pengabdiannya kepada negara.

4 dari 4 halaman

Harta Kekayaan Eddy Hartono

Melansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ketika menjabat di unit kerja Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di BNPT. Pada 23 November 2021 Eddy Hartono tercatat memiliki total kekayaan sekitar Rp 3,19 miliar.

Melalui data LHKPN tersebut kekayaan tersebut terdiri dari sejumlah harta mulai dari tanah dan bangunan, alat transportasi, hingga harta bergerak lainnya. Lebih rincinya lagi berikut ini rincian kekayaan Eddy Hartono pada tahun 2021:

  • Tanah dan Bangunan: Melalui data LHKPN Eddy Hartono tercatat memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp 950 juta yang merupakan hasil sendiri di Kota Serang.
  • Alat Transportasi dan Mesin: Kemudian terdapat data harta alat transportasi berupa motor Vespa Piaggio Vespa Sprint 150 tahun 2016 senilai Rp 19 juta.
  • Harta Bergerak Lainnya: Eddy Hartono juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 90 juta.
  • Surat Berharga: Melalui informasi LHKPN, Eddy Hartono tidak memiliki surat berharga.
  • Kas dan Setara Kas: Eddy Hartono mencatat kas dan setara kas Rp 1,88 miliar.
  • Harta Lainnya: Melalui datanya Eddy Hartono tercatat mempunyai harta lainnya sebesar Rp 255 juta.

Sementara itu diketahui, Eddy Hartono tercatat tidak memiliki utang sehingga total kekayaan yang dimilikinya menyentuh Rp 3,19 miliar pada tahun 2021.