Liputan6.com, Malaka - Jonisius Dosantos dan Odilia Simfrosa Dahu, pasangan suami istri asal Dusun Raakfau B, Desa Babulu, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, NTT Kini sedang dirundung duka. Buah hati mereka yang baru berusia enam bulan meninggal dunia setelah mendapat suntikan vaksin oleh seorang bidan.
Awalnya, bayi malang bernama Clara Dosantos ini mengalami kejang-kejang setelah divaksin BCG oleh seorang bidan yang bertugas di Puskesmas Babulu, Kabupaten Malaka.
Advertisement
Baca Juga
Jonisius Dosantos menuturkan, kejadian itu berawal pada 1 Agustus 2024 sekitar pukul 10. 00 WITA, bidan atas nama DS mendatangi rumah mereka guna melakukan vaksin BCG.
Saat itu, keluarga sempat melarang agar bayi mereka tidak divaksin karena sedang demam.
Larangan itu rupanya tak digubris bidan DS. Ia tetap ngotot melakukan suntikan ke lengan bayi.
Setelah divaksin, paginya bayi Clara Dosantos mulai mengalami kejang-kejang dan tak sadarkan diri.
Joni bersama istri dan keluarga pun sepakat membawa Clara ke RSPP Betun untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, selama tiga minggu ditangani, bayi itu tak kunjung sadar.
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Klarifikasi Bidan DS
Atas saran dokter, bayi kemudian dirujuk ke RSP Ben Mboi Kupang. Namun, setelah dua minggu dirawat, nyawa Clara tak bisa tertolong.
"Sudah dilarang saat mau vaksin, karena anak saya sedang demam. Tapi bidan DS ngotot untuk suntik. Setelah dirujuk sekitar dua minggu, anak saya meninggal pada Sabtu (7/9/2024), sekira pukul 07.00 WITA," unkap Joni.
Ia mengaku heran karena bidan DS melakukan vaksinasi tanpa berkoordinasi dengan dokter atau kepala Puskesmas setempat.
"Saya sangat kecewa dengan tindakan bidan DS. Semoga ada keadilan untuk kami," katanya.
Bidan DS yang dikonfirmasi mengatakan proses vaksinasi sudah sesuai SOP.
"Pelaksanan vaksin semua sudah sesuai SOP dan sesuai program nasional," katanya.
Ia mengaku dinas kesehatan NTT dan dinas kesehatan Kabupaten Malaka sedang melakukan investigasi terkait persoalan tersebut.
"Proses investigasi sudah di jalankan, nanti Dinkes Kabupaten Malaka yang memberi keterangan," terangnya.
Advertisement