Sukses

Realisasi Subsidi Pupuk, Sukabumi jadi Peringkat Kedua Tertinggi di Jawa Barat

Menghadapi cuaca ekstrim LaNina, stok pupuk subsidi untuk petani Sukabumi dipastikan aman. Stok meningkat capai 9,55 ton, dari sebelumnya 4,7 ton.

Liputan6.com, Sukabumi - Jelang masa tanam ketiga 2024, PT Pupuk Indonesia (Persero) pastikan keberadaan pupuk subsidi aman, bahkan kuotanya meningkat. Hal itu berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian nomor 01 tahun 2024. Officer Pendukung Penjualan Wilayah 1 Pupuk Indonesia, Drikarsa mengatakan, bertambahnya alokasi pupuk subsidi itu untuk seluruh wilayah Indonesia. 

"Tahun 2024 ini terbitnya Permentan baru kemudian disusul dengan Kepmentan 249 tahun 2024 terkait dengan penambahan alokasi dari awalnya 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton," ujar Drikarsa dalam keterangannya, Kamis (11/9/2024). 

Manajer Penjualan Pupuk Indonesia wilayah Jabar 2 dan DKI, Sidharta menambahkan, Kabupaten Sukabumi menjadi wilayah peringkat kedua dengan alokasi pupuk subsidi terbanyak di Jawa Barat. Di mana awalnya stok alokasi pupuk subsidi di Sukabumi sebanyak 61.051 ton menjadi 114.931 ton berdasarkan SK alokasi terbaru. "Stok tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam satu bulan ke depan," jelasnya. 

Stok pupuk di Gudang Lini III Cibolang dan Cibadak sudah mencapai 8.000 ton dengan minimum stok 2.500 per gudang sehingga stok pupuk surplus sebanyak 305 persen. Adapun secara rinci, pupuk Urea 4.444 ton, dan NPK 3.836 ton. "Sangat aman untuk menyambut musim hujan ini dan musim tanam di musim ketiga ini," ucap Sidharta.  

Dia mengatakan, dengan adanya Permentan 01/2024 dan Kepmentan 249 maka alokasi pupuk di wilayah Kabupaten Sukabumi bertambah dari yang asalnya 61.051 ton menjadi 114.931 ton. Dibanding dengan dua wilayah lainnya di Jawa Barat yaitu Indramayu sebanyak 120 ribu ton, dan Garut sebanyak 112 ribu ton pupuk. Hal itu menjadikan Kabupaten Sukabumi sebagai wilayah kedua se-Jawa Barat yang mendapatkan alokasi pupuk subsidi terbanyak. "Lalu realisasi pupuk subsidi di Kabupaten Sukabumi masih di 36 persen sehingga masih ada sisa 64 persen lagi yang available untuk bisa ditebus sama petani," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Realisasi Pupuk Subsidi di Kota Sukabumi Mencapai 63 Persen

Sementara di Kota Sukabumi, stok pupuk subsidi di tahun 2024 mendapatkan alokasi awal 855 menjadi 1.328 ton per tahun. Hingga Agustus 2024, realisasi penyaluran pupuk subsidi di Kota Sukabumi sudah mencapai 63 persen. Pihaknya juga menjawab terkait isu kelangkaan pupuk. Menurutnya, berdasarkan data stok dan monitoring di gudang serta distributor, ketersediaan pupuk subsidi dipastikan aman. "Kami sudah melakukan monitoring dari stok, dari gudang kami, stok dari distributor dan stok kios, kami pastikan aman," tuturnya. 

Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani, serta terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK). Selain dapat menggunakan kartu tani, petani juga dapat memakai KTP melalui i-Pubers. 

Pupuk bersubsidi ini diperuntukan bagi petani yang melakukan usaha tani 9 komoditas yaitu subsektor tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai, serta subsektor tanaman hortikultura cabai, bawang merah, dan bawang putih, dan subsektor perkebunan tebu rakyat, kakao, dan kopi. Hingga Agustus 2024, baru 56 persen petani yang sudah melakukan penebusan pupuk subsidi. Diketahui, pupuk subsidi tersebut diperuntukkan bagi 238.626 petani yang terdaftar sejak Agustus 2024 lalu. Mereka tersebar di 47 kecamatan dengan luas lahan pertanian 80.567 hektare, yang ada dalam 3.520 kelompok petani.