Sukses

Tak Ada Dokter Kandungan, Ibu Hamil di Lembata Bertaruh Nyawa ke Kabupaten Tetangga

RSUD Lewoleba Lembata sebelumnya memiliki dua dokter ahli kandungan. Namun keduanya kini sudah melakukan pengunduran diri karena alasan pribadi

Liputan6.com, Jakarta - Ibu hamil di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa harus dirujuk ke RSUD Hendrik Fernandez, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT. Sebab RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata tidak memiliki dokter ahli kandungan.

Selama ini RSUD Lewoleba memiliki dua dokter ahli kandungan. Namun keduanya kini sudah melakukan pengunduran diri karena alasan pribadi.

Direktur RSUD Lewoleba, Yosep Freinademetz Paun, mengaku pihaknya terpaksa merujuk pasien ibu hamil ke RSUD Larantuka karena ketiadaan dokter ahli kandungan.

"Ada dua dokter ahli sebelumnya, tapi dua-duanya mengundurkan diri," jelasnya.

Ia mengatakan, pihak RSUD sedang berproses mencari dokter kandungan. Ia pun meminta dukungan doa dalam upaya pencarian dokter ahli kandungan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Dokter Geril Huar Noning mengaku pemerintah saat ini sedang berupaya mencari dokter ahli kandungan.

"Direktur RSUD sedang menjajaki kerja sama dengan Universitas Hasanudin Makasar dan Universitas Brawijaya Malang, agar dapat ditempatkan dokter SpOG /residen di RSUD," ujarnya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Ratusan Ibu Hamil

Sejumlah bidan desa di Kabupaten Lembata menjelaskan, dalam sebulan pihaknya menangani ratusan ibu hamil.

Ketiadaan dokter ahli kandungan menyebabkan para bidan desa harus menguras energi lebih banyak untuk membawa pasien ibu hamil itu menyeberang ke kota Larantuka guna menjalani rujukan.

"Saat ini misalnya, ibu hamil di desa dipaksa untuk rujuk ke RSUD Lewoleba saja sulit sekali. Sekarang mau rujuk ke Larantuka, kami harus ekstra keras," ungkap salah seorang bidan di Kota Lewoleba.