Sukses

Perkenalkan Nama Saya Iris, Badak Jawa yang Baru Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

Jangan terlena dengan kegembiraan temuan kelahiran anak badak itu. Meski Badak Jawa dapat berkembang biak, bukan berarti habitat dan individu Badak Jawa aman dari berbagai gangguan.

 

Liputan6.com, Jakarta - Penemuan satu anak Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menjadi kabar gembira bagi taman nasional tersebut. 

Kepala Balai TNUK Ardi Andono dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024) mengatakan, pihaknya tidak boleh terlena dengan kegembiraan temuan kelahiran anak, meskipun Badak Jawa dapat berkembang biak, bukan berarti habitat dan individu Badak Jawa aman dari berbagai gangguan.

"Aktivitas perburuan, predator, penyakit, inbreeding dan bencana alam, berpeluang mengadang di depan kita yang mengancam keberadaan dan kelestarian Badak Jawa. Untuk itu, kita dan semua pihak yang membantu dalam upaya pelestarian Badak Jawa tidak boleh lengah dan selalu mengantisipasi terhadap setiap ancaman yang mungkin akan terjadi," katanya.

 

Ardi menjelaskan, sebelumnya tim monitoring berhasil merekam induk dan anak satwa terancam punah tersebut, yang diduga merupakan anakan baru dalam rekaman pada 7 Mei 2024 pukul 05.50 WIB.

Berdasarkan hasil identifikasi tim bahwa anakan Badak Jawa baru ini diperkirakan berusia 3 sampai dengan 5 bulan dengan jenis kelamin betina dan diberi identitas ID.094.2024. Belum ada ciri khusus yang terlihat dari penampakan badan anak Badak Jawa tersebut sehingga bisa dikategorikan normal.

Anak Badak Jawa yang baru ditemukan tersebut diberi nama IRIS oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada 6 September 2024, yang disampaikan ketika menerima tamu Senior Fellow at the Bezos Earth Fund, Lord Zac Goldsmith dan President and CEO of Bezos Earth Fund Andrew Steer di Kantor KLHK Gedung Manggala Wanggala Wanabakti, Jakarta.

 

2 dari 2 halaman

Lahir dari Induk Badak Bernama Putri

Induk badak dari anakan baru tersebut adalah Putri, yang pertama kali terlihat membawa anak badak. Artinya terindikasi baru pertama kali melahirkan.

Temuan itu sendiri, kata Ardi, berkat usaha tim monitoring Badak Jawa yang bergerak tanpa mengenal lelah mencari dan menempatkan kamera jebak di hutan setiap bulannya.

Selain itu terdapat pula faktor keberhasilan kebijakan area pelindungan penuh terhadap seluruh habitat Badak Jawa di TNUK sehingga spesies itu dapat berkembangbiak dengan baik secara alami.

Sebelumnya, pada 2022 dan 2023 masing-masing dua individu baru anak Badak Jawa juga terekam kamera jebak di TNUK. Keduanya merupakan betina yang diberi identitas ID.091.2022 dan ID.092.2023.