Sukses

Viral Aplikasi XFA AI Diduga Lakukan Penipuan, Korban Buka Suara di Media Sosial

Masyarakat di media sosial belakangan ini menyoroti dugaan kasus penipuan atau scam oleh sebuah aplikasi bernama XFA AI. Aplikasi tersebut diduga melakukan scam penipuan kepada banyak korban.

Liputan6.com, Bandung - Media sosial baru-baru ini ramai menyoroti kasus dugaan penipuan atau scam dari sebuah aplikasi bernama “XFA AI”. Melansir dari media sosial X (sebelumnya Twitter) banyak sejumlah korban yang angkat suara terkait dugaan penipuan tersebut.

Salah satu akun bahkan menceritakan bagaimana temannya yang menjadi korban penipuan tersebut dan menjabarkan sejumlah kerugian yang dialami korban. Berdasarkan tangkapan layar para korban sebagian besar mengalami kerugian hingga jutaan.

Diketahui dalam beberapa bulan terakhir, kasus sejenis seperti aplikasi XFA AI dikenal juga sebagai penipuan dengan skema Ponzi atau investasi bodong. Selain itu, kantor XFA AI di Indonesia diduga berada di kantor sewaan mirip seperti kasus penipuan serupa sebelumnya.

Adapun para korban mulai merasa curiga setelah XFA AI memutuskan membatalkan semua penarikan dengan alasan keamanan finansial. Bahkan, penggunanya diminta verifikasi lebih lanjut tanpa mengetahui kejelasan kapan dananya bisa ditarik.

Sementara itu, korban juga diketahui curiga setelah para pelaku di balik aplikasi tersebut terlihat mengulur-ulur waktu. Kemudian baru-baru ini beredar bahwa acara yang digelar XFA AI pada Minggu (15/9/2024) mendatang telah dibatalkan.

Kabar tersebut dibagikan langsung oleh pihak hotel yang menjadi lokasi acara dan menjelaskan bahwa acara dari XFA AI terpaksa dibatalkan. Pembatalan tersebut dilakukan sebab pihak panitia dari XFA AI tidak mampu memberikan respon.

Terutama respon terhadap pertanyaan dan keluhan para undangan kepada perusahaan tersebut. Kemudian juga pihak panitia yang tidak berkenan mencantumkan nomor telepon yang dapat dihubungi pada undangan acara tersebut.

Pembatalan ini disebabkan oleh ketidakmampuan panitia untuk memberikan respon yang positif terhadap pertanyaan dan keluhan para undangan serta tidak berkenan untuk mencantumkan no telp yang bisa dihubungi ada undangan acara tersebut,” tulis @manhattanhoteljakarta.

Pihak hotel juga menegaskan informasi terkait acara tersebut disarankan untuk menghubungi panitia tempat para tamu undangan mendaftar. Serta menjelaskan bahwa pihak hotel tidak bertanggung jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan acara tersebut.

Mohon diperhatikan bahwa segala hal yang terkait dengan acara ini bukan merupakan tanggung jawab Manhattan Hotel Jakarta dan terima kasih atas perhatian dan pengertian Anda,” tulisnya.

2 dari 4 halaman

Lantas Apa Itu XFA AI

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, XFA AI merupakan sebuah platform yang dikembangkan oleh perusahaan hosting server AI Britania. Platformnya diduga sebagai investasi bodong dan melakukan tindakan scam atau penipuan.

Platform ini menawarkan iming-iming penghasilan yang besar dalam waktu yang singkat. Sehingga sering kali banyak korban merasa tergiur dengan keuntungan besar tersebut tanpa menaruh curiga.

Aplikasi XFA AI disebut sebagai platform yang membuat penggunanya memilih beberapa pilihan investasi seperti GPU dan VIP. Para pengguna mengirim modal awal misalnya Rp100.000 dan dijanjikan mendapatkan penghasilan harian Rp6.500 selama 30 hari.

Selain itu, pada pilihan VIP para korban ditawarkan modal Rp700.000 dan penghasilan harian Rp28.000 selama 50 hari. Tentu jika dihitung bisa mengantongi keuntungan Rp1.400.000.

Jika dilihat memang terlihat menggiurkan, tetapi penting juga untuk dicurigai sebab skema perhitungan investasi tersebut sudah sering menjadi skema penipuan investasi yang berujung merugikan.

Sebelum XFA AI, sempat viral kasus serupa yang pernah menjerat aplikasi Ponzi, MSL. Kasusnya sempat jadi sorotan dengan klaim memiliki banyak kantor cabang namun kenyataannya terbukti sebagai penipuan.

3 dari 4 halaman

Hati-Hati Investasi Bodong Skema Ponzi

Mengutip dari situs resmi Sikapi Uangmu OJK skema Ponzi merupakan modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya.

Skema tersebut dicetuskan oleh seseorang dari Italia bernama Charles Ponzi dan menjadi terkenal pada tahun 1920. Praktik investasi bodong dengan skema tersebut bahkan sudah terjadi di Indonesia sejak tahun 1990-an.

Contoh yang pernah terjadi di antaranya PT Qurnia Subur Alam Raya (QSAR), Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah, Virgin Gold Mining Corporation (VGMC), First Travel Anugerah Karya Wisata, Abu Tours, Manusia Membantu Manusia (MM), dan lain-lain.

Adapun untuk kasus XFA AI menawarkan iming-iming penghasilan yang besar dalam waktu yang singkat. Para korban melakukan investasi di sebuah server AI dan diiming-imingi membagi pengoperasian server secara merata dan menerima bagi hasil.

4 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Penipuan dengan Skema Ponzi

Mengutip dari situs resmi OJK terdapat sejumlah ciri-ciri yang harus diperhatikan untuk terhindar dari risiko tertipu oleh skema Ponzi berikut ini:

1. Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko.

2. Proses bisnis investasi yang tidak jelas.

3. Produk investasi biasanya milik luar negeri.

4. Staf penjualan mendapatkan komisi dalam merekrut orang.

5. Pada saat investor ingin menarik investasi malah diiming-imingi investasi dengan bunga yang lebih tinggi.

6. Mengundang calon investor dengan menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai figur.

7. Pengembalian macet di tengah-tengah.

Video Terkini