Cikelet Layak jadi Ibu Kota Garut Selatan, Kapan Moratorium Pemekaran Dicabut ?

Rapat pejabat Pemda Garut, perwakilan dari PT. Condong, serta Presidium Pemekaran Garut Selatan dan Forum Pengkajian Pengembangan Garut Selatan (FPPGS) dalam pengajuan penentuan ibu kota Garut Selatan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kecamatan Cikelet yang berada di dekat kawasan pantai Selatan Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu kandidat kuat sebagai ibu kota baru Daerah Otonom Baru (DOB) Garut Selatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, menyatakan Kecamatan Cikelet dipertimbangkan sebagai salah satu calon ibu kota Garut Selatan, setelah Kecamatan Mekarmukti.

“Karena berbagai pertimbangan, rencana tersebut diubah, dan kini calon ibu kota baru diarahkan ke Kecamatan Cikelet,” ujar dia, di Ruang Rapat Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Garut, pada Jumat (13/9/2024).

Menurutnya, munculnya nama kecamatan Cikelet sebagai salah satu calon ibu kota baru kabupaten Garut Selatan, hasil kesepakatan para tokoh masyarakat hingga akhirnya disosialisasikan hingga ke tingkat kepala desa.

“Hal ini dilakukan agar masyarakat Garut Selatan dapat menerima kesepakatan yang disepakati melalui proses politik yang dipimpin oleh kepala desa,” ujar dia.

Rencananya, pemekaran Kabupaten Garut Selatan bakal mengambil 15 wilayah kecamatan dari 42 Kecamatan Kabupaten Garut saat ini. Namun Nurdin mengaku belum mengetahui secara pasti kapan moratorium pemekaran daerah baru akan dicabut pemerintah?

“Makanya kita antisipasi jangan sampai hal ini keburu dibuka moratorium. Kalau moratorium pemekaran dibuka dan kita belum siap, itu bisa jadi masalah, kita bisa ditinggalkan kereta,” ujar dia mengingatkan.

Nurdin menyatakan, awalnya kecamatan Mekarmukti menjadi salah satu calon kuat Ibu Kota Garut Selatan, namun belakangan muncul kecamatan Cikelet yang masih tetanggaan dengan kecamatan Mekarmukti di wilayah Pantai Selatan Garut itu, untuk menjadi pusat pemerintahan kabupaten baru Garut selatan tersebut.

“Muncul Cikelet dengan memanfaatkan tanah yang kemungkinan tidak dimasukkan dalam perpanjangan HGU (Hak Guna Usaha) PT Condong,” kata dia.

Hadir dalam pertemuan tokoh masyarakat dengan pejabat Pemda Garut itu, perwakilan dari PT. Condong - perusahaan yang memiliki usaha perkebunan di Kecamatan Cikelet, termasuk Presidium Pemekaran Garut Selatan dan Forum Pengkajian Pengembangan Garut Selatan (FPPGS).