Sukses

Permudah Penumpang Kereta Api, PT KA Bandung Pasang Pendeteksi Wajah di Stasiun Kiaracondong

Face recognition boarding gate tersebut bertujuan untuk mempermudah penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang ingin naik kereta api, tanpa perlu menyita waktunya menunjukkan berbagai dokumen.

Liputan6.com, Bandung - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung memasang alat pendeteksi wajah (face recognition boarding gate) untuk penumpang di Stasiun Kiaracondong, Bandung guna mempermudah penumpang.

Menurut Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, face recognition boarding gate tersebut bertujuan untuk mempermudah penumpang KA Jarak Jauh (KAJJ) yang ingin naik kereta api, tanpa perlu menyita waktunya menunjukan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, dan kartu tanda penduduk (KTP).

"KAI menghadirkan fasilitas face recognition boarding gate di Stasiun Kiaracondong dalam rangka memastikan dan menyempurnakan layanan inovatif terbaru dari KAI," ujar Ayep ditulis Bandung.

Ayep mengatakan, pemasangan tersebut telah dilakukan pada awal bulan ini yakni sejak Minggu (1/9/2024). Sebelumnya, ucap Ayep, hal serupa telah diterapkan di Stasiun Bandung mulai 1 Oktober 2023. Ayep menerangkan face recognition boarding gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki pelanggan.

Untuk menikmati fasilitas terebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya.

"Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader," jelas Ayep.

Ayep menambahkan jika calon penumpang sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass.

Pelanggan dapat langsung menuju ke Face Recognition Boarding Gate jika waktunya sudah mendekati jam keberangkatan. Arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat vaksinasi sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka.

"Cukup 1 detik waktu yang dibutuhkan untuk memastikan wajah pelanggan dan proses verifikasi seluruh data yang tersimpan di sistem KAI. Hal tersebut akan sangat mempermudah pelanggan dan memperlancar antrean proses boarding," terang Ayep.

Saat ini, layanan registrasi telah tersedia di Stasiun Kiaracondong. Registrasi dapat dilakukan di konter pendaftaran yang tersedia di area Check in Counter (CIC). Mendatang akan dikembangkan registrasi online melalui aplikasi KAI Access.

Bagi calon penumpang yang tidak dapat melakukan registrasi karena tidak memiliki e-KTP atau e-KTP nya dalam keadaan rusak, tidak perlu khawatir karena KAI masih menyediakan layanan boarding manual di Stasiun Kiaracondong.

"Calon pelanggan tidak perlu khawatir terkait keamanan datanya karena KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik dan secara rutin terus meningkatkan keamanan data yang dikelola oleh perusahaan," sebut Ayep.

Face recognition boarding gate merupakan salah satu bentuk inovasi KAI dalam hal peningkatan pelayanan pelanggan.

Inovasi ini juga merupakan salah satu tindaklanjut dari PKS antara KAI dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada 2 Februari 2022 yang lalu.

"Penerapan Face Recognition Boarding Gate diharapkan semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan. Karena proses boarding yang jauh lebih cepat dan praktis, akan membuat pelanggan menjadi lebih nyaman dalam menikmati seluruh proses perjalanan menggunakan kereta api," tukas Ayep.

 

2 dari 2 halaman

Klaim Telah Layani 299,75 Juta Penumpang

Sementara itu, dalam siaran medianya, VP Public Relations KAI Anne Purba menyebutkan pada periode 1 Januari-31 Agustus 2024, KAI Group berhasil melayani sebanyak 299.752.109 penumpang secara nasional.

Jumlah itu terdiri dari 29.922.766 penumpang KA jarak jauh, 4.648.369 penumpang KA lokal (dikelola KAI), 244.454.242 penumpang KRL dan KA Lokal yang dikelola KAI Commuter, 3.693.345 penumpang KAI Bandara, 12.700.737 penumpang LRT Jabodebek, 95.355 penumpang KAI Wisata dan 4.237.295 penumpang Whoosh.

"Pada bulan Agustus 2024, KAI berhasil melayani 4.112.113 penumpang KA jarak jauh dan lokal, meningkat 3,8 persen dibandingkan Agustus 2023 yaitu sebanyak 3.959.527 penumpang," kata Anne.

Secara keseluruhan, kinerja KAI dari Januari hingga Agustus tahun 2024 untuk KA Jarak Jauh dan Lokal meningkat 9,4 persen, dari 31.595.487 penumpang menjadi 34.571.135 penumpang.

Adapun untuk angkutan lainnya juga mengalami peningkatan selama periode Januari- Agustus 2024. Seperti, KAI Commuter yang melayani penumpang KRL dan KA Lokal mencatat angka 244.454.242 penumpang atau meningkat 15,03 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yaitu 212.510.807 penumpang.

"Penumpang KAI Wisata juga meningkat signifikan, yakni sebesar 73,01 persen, dari 55.114 penumpang menjadi 95.355 penumpang," sebut Anne.

Anne mengatakan peningkatan volume penumpang ini didukung oleh perbaikan performa ketepatan waktu kereta api, baik dalam hal keberangkatan maupun kedatangan.

Pada Agustus 2024 tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,85 persen, meningkat dari 99,76 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

"Tingkat ketepatan waktu kedatangan pada Agustus 2024 tercatat 97,87 persen meningkat dibanding pada Agustus 2023 yakni 95,46 persen," terang Anne.

Anne menyatakan bahwa perbaikan performa ketepatan waktu ini dicapai berkat peningkatan mutu kinerja operasional, termasuk perawatan sarana dan prasarana yang lebih baik.

Ketepatan waktu adalah salah satu keunggulan utama transportasi kereta api, yang menjadikannya pilihan favorit masyarakat karena bebas dari kemacetan.

"KAI akan terus melakukan perbaikan di seluruh lini guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan serta menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Dengan peningkatan kualitas secara berkelanjutan ini, kami berharap kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan," tutup Anne.