Sukses

Gempa Guncang Sukabumi 2 Hari Ini, Apakah Suatu Rangkaian?

Terdapat perbedaan kedalaman gempa pada dua peristiwa itu. Gempa pada Minggu tercatat di kedalaman 65 kilometer, sementara gempa hari ini kedalamannya diperkirakan 27 kilometer.

Liputan6.com, Bandung - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) kembali mencatat kejadian gempa bumi di wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya, pagi tadi pukul 07.01 WIB, Senin, 16 September 2024. Hasil analisis mereka, gempa Sukabumi itu berkekuatan Magnitudo 4,1.

"Episenter terletak pada koordinat 7.7 LS dan 106.56 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 km Tenggara Kabupaten Sukabumi-Jabar, pada kedalaman 27 km," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, dalam laporan tertulisnya.

Jenis gempa dinilai merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut. Berdasarkan laporan masyarakat yang dihimpun BMKG, guncangan persisnya dirasakan di wilayah Surade, Ujung Genteng, Tegalbuleud dengan Skala Intensitas III MMI.

Pada skala itu getaran terasa secara nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu. Hingga kini, BMKG belum menerima laporan kerusakan bangunan.

"Masyarakat diimbau tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Hartanto.

Gempa Kemarin

Sore kemarin (15/9/2024), sekira pukul 16.54 WIB, BMKG pun mencatat gempa bumi tektonik di Sukabumi, persisnya di wilayah Pantai Selatan dengan kekuatan yang lebih besar yakni Magnitudo 5,1.

"Berlokasi di laut pada jarak 94 km arah Barat Daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 65 km," dikutip dari laporan tertulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Amatan BMKG, gempa yang terjadi masuk kategori gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," katanya. Guncangan tidak hanya dirasakan di Sukabumi, tapi hingga Bandung Raya seperti Cimahi, Lembang, Banjaran, dengan intensitas skala II MMI.

Apakah Rangkaian?

Meski gempa bumi tersebut berlangsung secara beruntun pada dua hari ini, kejadian itu belum tentu saling terkait secara langsung.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menyampaikan, terdapat perbedaan kedalaman gempa pada dua peristiwa itu. Gempa pada Minggu tercatat di kedalaman 65 kilometer, sementara gempa hari ini kedalamannya diperkirakan 27 kilometer.

"Kalau melihat hypo atau kedalamannya 27 km, sepertinya bukan susulan, gempa kemarin sore intra-slab," katanya lewat pesan singkat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.