Sukses

Temuan Mahasiswa SV Undip Untuk Efisienkan Pengolahan Limbah Cair

Dengan Automatic Electro Coagulator pengolahan limbah cair industri pupuk menjadi lebih efisien.

Liputan6.com, Semarang - Mendukung terciptanya lingkungan zero waste and zero emmision (nol limbah dan nol emisi) memacu mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Undip menciptakan inovasi.

Para mahasiswa kreatif ini membentuk sebuah tim diketuai oleh Afifah Rahmahwati bersama rekannya Adhilni Aulia Syahputri, Amalia Nur Azziza, Shofiana Norlaili, dan Hafidh Shafriyan Pamilih.

Afifah menyampaikan bahwa efisiensi dalam pengolahan limbah cair di PT Pupuk Kujang Cikampek menjadi persoalan krusial. Banyak masyarakat yang mengeluhkan sulitnya akses air bersih.

"Maka kami kemudian melakukan riset dan membuat terobosan berbasis teknologi untuk mengatasi," kata Afifah.

Dibimbing oleh Dosen Program Studi TRKI SV Undip, Teguh Riyanto, ST, MT, para mahasiswa kreatif ini kemudian menciptakan alat elektrokoagulasi otomatis berbasis sensor.

"Ini dirancang khusus untuk meningkatkan efisiensi pengolahan limbah cair di PT Pupuk Kujang Cikampek," katanya.

Sementara itu, Adhilni Aulia Syahputri menambahkan bahwa pengembangan peralatan berbasis sensor itu tujuannya untuk mengukur sejumlah parameter penting seperti pH, TSS, BOD, dan amonia dalam limbah cair.

"Alat ini dapat diintegrasikan dengan sistem clarifier untuk menghilangkan kadar lumpur dan minyak yang tidak dapat diendapkan selama proses elektrokoagulasi secara digital," katanya 

Anggota tim lain, Amalia Nur Azziza menyebutkan bahwa PT Pupuk Kujang Cikampek menghasilkan limbah cair dengan debit harian 600-1500 m3/hari. Limbah ini mengandung banyak zat organik dan anorganik yang kadar pencemarannya melebihi standar mutu air limbah yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 05 Tahun 2014.

"Temuan kami mampu meminimalisasi jumlah limbah, hingga aman," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Limbah Olahan Lebih Aman

Penggunaan Automatic Electro-Coagulator memungkinkan proses pengolahan limbah cair akan lebih efisien dalam mengurangi kadar kontaminan. Sehingga air limbah yang dihasilkan akan aman dibuang ke lingkungan tanpa mencemari.

''Project ini dibuat juga untuk mengikuti Lomba Inovasi yang diselenggarakan Pupuk Kujang Cikampek,'' kata Shofiana, tim yang lain.

Inovasi alat ini adalah menggabungkan elektrolisis dan koagulasi-flokulasi. Teknik ini bekerja dengan menggunakan arus listrik pada logam anoda dan katoda untuk mengurangi kadar kontaminan seperti amonia, minyak, TSS, TKN, dan BOD.

''Selain itu, alat ini memiliki sensor yang dapat memantau kondisi air limbah secara real-time, yang memungkinkan pengendalian proses pengolahan secara otomatis dan lebih efisien. Alhamdulillah kami lolos dalam Grand Final,'' kata Shafriyan.

Shafriyan menyebut bahwa penambahan clarifier ke sistem ini adalah inovasi penting karena memungkinkan pemisahan partikel padat seperti lumpur dan minyak, yang biasanya sulit diendapkan dalam proses elektrokoagulasi konvensional. Hasil pengolahan yang lebih bersih ini memastikan bahwa air limbah yang dibuang ke lingkungan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, yang dapat mengurangi dampak buruk terhadap ekosistem sekitar dan penduduk yang tinggal di dekat pabrik.